Triwulan Ketiga, Terjadi 12 Kebakaran di Kota Sukabumi

Sejumlah petugas Damkar Kota Sukabumi saat berupaya melakukan evakuasi kebakaran kandang ayam di Jalan Sudajaya Hilir, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.

RADARSUKABUMI.com — Jumlah kejadian kebakaran di Kota Sukabumi, masih tinggi. Terbukti, dari data yang tercata selama Januari hingga Maret terdapat 12 kali kejadian.

Terakhir, si jago merah melalap kandang ayam milik Ahmad Nasir warga RT1/3, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta.

Bacaan Lainnya

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden terjadi sekira pukul 18.50 WIB pada Selasa (6/4) lalu. Bermula, ketika ada salah seorang yang membakar sampah berdekatan dengan kandang ayam.

Tak lama setelah orang yang tidak diketahui namanya tersebut meninggalkan sampah yang sudah dibakarnya, api merembet ke kandang ayam hingga terjadi kebakaran.

“Diduga kebakaran ini terjadi akibat dari pembakaran sampah yang di tinggal oleh pemilik,” ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Sudrajat kepada Radar Sukabumi, Rabu (7/4).

Sudrajat menjelaskan, setelah petugas Damkar mendapatkan laporan dari warga terjadinya kebakaran langsung menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit rescue.

“Kami tiba di lokasi kejadian sekira pukul 19.00 WIB dan langsung berupaya melakukan pemadaman api yang sudah membesar hingga akhirnya berhasil dipadamkan sekira pukul 22.30 WIB,” ujarnya.

Kejadian tersebut, sambung Sudrajat, harus dijadiakan pelajaran bagi masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan karena dikhawatirkan terjadi hal serupa.

“Kalau pun membakar sampah harus terus diperhatikan hingga api padam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.

Sudrajat kembali menghimbau, agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran baik dari tungku api apupun akibat koorsleting listrik.

“Kami minta masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi kebakaran yang bisa terjadi. Sejauh ini, kebanyakan penyebabnya akibat koorsleting listrik, karena itu harus memperhatikan kabel yang digunakan jangan sampai menggunakan kabel rambut,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *