Terminal KH Ahmad Sanusi Sukabumi Masih Sepi, Jelang Libur Nataru

Tipe A KH Ahmad Sanusi
Kondisi Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

SUKABUMI — Menjelang hari natal dan tahun baru (Nataru) 2022, sejumlah pengunjung di Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, belum terjadi lonjakan penumpang.

Terbukti, jumlah tingkat kedatangan penumpang Antar Kota Propinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) relatif sama 200 orang perhari.

Bacaan Lainnya

“Menjelang Nataru jumlah penumpang yang datang dan yang tiba itu relatif sama seperti biasa hari-hari biasanya, sejauh ini tidak ada lonjakan,” kata Kepala Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, Yukky Rahmat Yunus kepada Radar Sukabumi, Kamis (02/12).

Lanjut Yukky, memasuki Nataru ini pihak Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi masih menunggu surat edaran terkait kebijakan pemerintah pusat.

“Kami masih menunggu surat edaran dari kementrian yang sampai saat ini belum ada. Informasinya pada Nataru tahun ini ASN tidak libur, tapi lami belum tau juga karena surat edarannya belum ada,” ujarnya.

Lanjut Yukky, selama pemberlakukan PPKM level 2 pihaknya tidak mau kecolongan terkait protokol kesehatan (Prokes), para penumpang dihimbau menerapkan prokes secara ketat, yakni penggunaan masker dan jaga jarak antrean serta tetap menggunakan aplikasi peduli lindungi guna mengonfirmasi sudah tidaknya divaksinasi.

“Guna mencegah penyebaran covid-19, kami juga tetap menjalankan prokes diantaranya 5 M, dan yang kedua masalah pedulilindungi kita masih wawar dan sosialisasi kepada penumpang. kita di terminal mempunyai scan QR Barcode PeduliLindungi ada di tiga titik, yaitu di pintu masuk, di masjid dan di gedung putih,” paparnya.

Menurutnya, pihak terminal dilema dalam pemberlakuan kewajiban memperlihatkan bukti vaksin kepada para penumpang.

“Terminal ini kan beda dengan bandara, tidak semua penumpang juga punya handphone berbasis android. Jadi tidak kita wajibkan scan barcode dulu, yang penting bisa menunjukan bukti surat vaksin minimal dosis pertama dan sama-sama menerapkan prokes,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *