Tahun Ini Tidak Ada Dana Bergulir BPR

Kepala PD. BPR Kota Sukabumi Yudi Permadi.

KOTA SUKABUMI – Mulai tahun ini, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Kota Sukabumi tidak lagi menyalurkan dana bergulir kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kepala PD. BPR Kota Sukabumi Yudi Permadi menjelaskan, di akhir tahun 2018 lalu, pihaknya telah mengembalikan dana bergulir untuk pelaku usaha sebesar Rp3,4 miliiar kepada Pemerintah Kota Sukabumi.

“Ditahun ini (2019,red), bantuan untuk para pelaku usaha sudah tidak di titipkan di BPR. Kami pun sudah menyerahkan dana itu pada Desember tahun lalu kepada pemerintah,” jelasnya, kemarin (1/3).

Meskipun program bantuan dana bergulir sudah tidak ada di BPR, tapi untuk kredit permodalan usaha yang murni dimiliki oleh BPR masih berjalan sampai sekarang. “Kalau bantuan program dan bergulir kan plafonya sampai Rp15 juta, sedangkan program yang kami miliki sampai dengan Rp200 juta,” sebut Yudi.

Tidak adanya dana bergulir itu, lanjut Yudi, tentunya cukup berpengaruh terhadap jumlah debitur. Awalnya, saat ada dana bergulir debitur mencapai angka 1.000, tapi saat ini hanya berkisar 700 debitur. “Pengaruhnya hanya pengurangan jumlah debitur saja, dari awalnya 1000 debitur ke 700 debitur,” sebutnya.

Kendati demikian, Yudi tidak putus asa karena tidak adanya dana bergulir itu. Saat ini, pihaknya mulai merambah pada debitur konsumtif. Tidak hanya itu, pihaknya sedang merancang penyaluran dkredit ke aparatur sipil negara (ASN) , dengan pemanfaatan adanya program tunjangan kinerja (Tukin). “Seperti kredit sertifikasi yang bisa mencapai Rp100 sampai Rp150 juta, dan berbagai inovasi lain pun sedang kami rancang,” ujarnya.

Sejauh ini tambah Yudi, posisi bank BPR tergolong sehat, dengan jumlah aset yang dimiliki mencapai Rp32,5 miliar, posisi kredit mencapai Rp19,5 miliar dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) net 8 persen.

“Yang menjadi kesulitan mencari nasabah UKM. Karena nasabah UKM berlari ke keredit usaha rakyat yang bunganya sangat kecil seekitar 7 persen. Sedangkan PD. BPR sendiri bunganya sekitar 25 persen, sehingga tak sedikit debitur BPR berlari ke kredit usaha rakyat yang disediakn oleh bank umum lainya,” pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *