“Kita sebetulnya suda memprediksi jika pendapatan kita menurun, tapi setiap tahun selalu seperti ini dan sudah biasa,”ungkapnya.
Saat disinggung tentang total dana yang terakumulasi selama musim tebus bulan Ramadan, Deden tidak bisa menyebutkannya, sebab perlu data terperinci. “Kalau untuk itu saya harus lihat data dulu,”akunya.
Untuk target outstanding loan (OSL) di bulan Ramadan ini, sambung Deden sebesar Rp 5 miliar. Namun sampai saat ini capaian tersebut belum terealisasi atau tidak sampai setengahnya. Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan tebusan dari nasabah, pihak pegadaian menyiasatinya dengan menawarkan kepada nasabah agar berinvestasi ke-emas seperti logam mulia.
“Karena jika banyak yang nebus berarti para nasabah memilki uang dan kita tawarakan produk investasi kita. Aplagi pegadaian menerima kredit kendaraan dengan suku bungan lebih ringan,”pungkasnya. (cr17/d)