Sering Banjir di Kota Sukabumi, Warga Cikundul Ngadu ke Dewan

DPRD-Kota-Sukabumi
Sejumlah warga Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu saat beraudiensi dengan DPRD Kota Sukabumi, Sabtu (12/3).

CIKOLE– Komisi I dan II DPRD Kota Sukabumi menerima aspirasi atau keluhan dari warga Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu. Aduan tersebut terkait dampak pembangunan perumahan, yang selalu mengakibatkan banjir ke warga sekitar.

Ketua Komisi II DPRD Kota Sukabumi, Ivan Rusvansyah mengatakan dari hasil audiensi tersebut terungkap warga di dua RW tersebut mengalami dampak berupa banjir ketika dimusim hujan.

Bacaan Lainnya

Peristiwa tersebut bisa terjadi akibat saluran perumahan yang diarahkan ke lokasi warga. “Insya Allah akan kita tengahi untuk mencari solusi yang terbaik.

Kita akan lanjut ke lapangan atau lokasi dengan Dinas PUTR bersama jajaran juga ada Dinas Perizinan, Dinas Lingkungan Hidup, Komisi I dan II beserta warga,” ungkapnya.

Kejadian ini pun menjadi bahan dinas terkait untuk mengevaluasi. Sehingga permasalahan ini bisa terjadi titik temu antara kedua belah pihak.

“Mudah-mudahan semuanya bisa segera terakomodir bisa menjadikan evaluasi dinas terkait,atas keluhan dari masyarakat itu.” ungkapnya.

Terkait dengan dugaan pemalsuan yang disangkakan warga ke pengembang perumahan tersebut, Ivan mengatakan akan melihat dulu dari sisi mana ada dugaan pemalsuan tersebut.

“ Karena dari pihak pengembang merasa sudah menempuh sesuai prosedur yang ada. Namun masyarakat mengaku tidak pernah menandatangani. Kita lihat nanti apabila memang dugaan itu benar adanya maka sangat disayangkan,” akunya.

Warga Kota Sukabumi Kecamatan Lembursitu Kelurahan Cikundul RW 05 dan 07 merasa kesal meminta bantuan DPRD Kota Sukabumi untuk menyelesaikan persamalahan yang sudah terjadi bertahun-tahun.

“Dampak pembangunan perumahan itu sejak 2019 sering terjadi banjir, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi,” uja perwakilan warga Cikundul, Agus Balada.

Dikatakan Agus terjadinya banjir ini diakibatkan saluran air dari perumahan, apalagi salurannya itu kecil. Sehingga mengakibatkan banjir di dua ke Rw-an.

“Saya menduga akibat saluran dari perumahan. Apalagi saluran itu kecil. Tuntutan kami sesuai prosedur saja. Karena kami belum pernah diajak berkoordinasi terkait Analisis dampak Lingkungan ( Amdal),” ujarnya.

Bahkan warga Kelurahan Cikundul saat pendirian perumahan tesebut warga tidak bilibatkan. Bahkan Warga menduga ada dokumen yang dipalsukan.

“Kami belum pernah diajak musyawarah pengembang. Padahal perumahan tersebut sudah beroperasi sejak 2005 hingga sekarang,” jelasnya.

Dalam audensi tersebut wakil dari pengembang pun ikut menyaksiklan keluhan warga yang disampaikan ke anggota DPRD Kota Sukabumi.

“Pengembang menanyakan kenapa warga kenapa baru sekarang dikeluhan. Kami sebagai warga justru menanyakan, kemana saja mereka selama 2005 hingga sekarang,”tandasnya.

Warga tidak akan mempersoalkan keberadaan perumahan tersebut , hanya saja pihak pengembang bisa menjalankan prosedurnya sesuai dengan aturan.

“Kami sebenarnya enggak neko-neko juga tidak mempersoalkan ada perusahaan tersebut, cuma kami meminta jalankan sesuai prosedur. Karena di RW 05 sudah mengalami banjir sedangkan di RW 07 pada 2019 banjir sebanyak tiga kali,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *