Sempat Mogok, Produksi Tahu dan Tempe Kembali Bergeliat, Harga Kedelai Turun

Proses pembuatan tahu sosis di pabrik Tahu Kuring Sukabumi Jalan Letda T Asmita RT2/RW2, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang.

SUKABUMI — Para pelaku usaha yang tergabung dalam Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat, kini kembali berproduksi setelah dua hari menyatakan meliburkan produksi dan jualan terhitung Jumat (28/5) hingga Minggu (30/5).

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, sesuai kesepakatan Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat pada Senin (31/5) para pelau usaha mulai kembali berproduksi dengan kesepakatan harga tahu dan tempe naik dari Rp8.000 menjadi Rp8.500 perbungkus.

Bacaan Lainnya

“Insya Allah pada Senin sudah mulai kembali produksi, dengan kesepakatan dari semua pengrajin menaikan harga 15 sampai 30 persen. Jadi harga jualnya Rp8.500 perbungkus,” ungkap salah seorang pengusaha Tahu Kuring Sukabumi di Jalan Letda T Asmita RT2/RW2, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Ali Rahman Al Fariz kepada Radar Sukabumi, Minggu (30/5).

Lanjut Ali, menaikan harga jual tahu dan tempe ini terpaksa dilakukan lantaran harga kedelai merangkak naik dari Rp9.700 menjadi Rp10.700 perkilogram.

“Tentunya, peningkatan harga kedelai ini berdampak terhadap para pengusaha tahu dan tempa karena bahan bakunya menggunakan kedelai. Harga kedelai normalnya di kisaran Rp9.700 perkilogram. Sedangkan, harganya saat ini naik Rp1.000,” ujarnya.

Bahkan, sebelumnya Ali mengaku, dengan adanya peningkatan harga tersebut sangat berdampak terhadap merosotnya penghasilan perusahaan hingga Rp32.000.000 perbulannya. “Saat ini penghasilan berkurang sampai Rp32.000.000 perbulannya,” ucapnya.

Pihaknya berharap, harga kedelai tidak mengalami peningkatan harga kembali karena akan berdampak terhadap kenaikan harga jual tahu dan tempe. “Mudah-mudahan harganya bisa kembali normal. Kasian pada konsumen kalau harganya terus meningkat,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait