PTM di Mulai Juli, Begini Masukan Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi

Komisi III DPRD Kota Sukabumi saat melakukan kunjungan kerja ke KCD Provinsi Jabar Wilayah V Sukabumi. Foto:ist

CIKOLE– Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Gagan Rachman Suparman mengingatkan Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah se- Kota Sukabumi untuk mempersiapkan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) semaksimal mungkin. Seluruh kelengkapan Panduan Pembelajaran Tatap Muka sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama.

“PTM itu kan direncanakan mulai Juli 2021 secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dinas dan intansi terkait harus mempersiapkannya sedini mungkin sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada kekurangan,” ujar Gagan kepada Radar Sukabumi, Rabu (26/5).

Bacaan Lainnya

Kondisi pandemi ini kata Gagan Dinas pendidikan agar memperhatikan sejumlah kelengkapan yang disediakan oleh setiap sekolah. Begitupun mengenai tenaga pendidik dan penunjang di lingkungan sekolah harus seluruhnya dilakukan vaksin.

“Dulu kan sudah ada 28 sekolah yang siap untuk tatap muka saat rencana awal. Ya kami berharap semua sekolah harus siap,” jelasnya.

Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi memberikan dukungan dan manyambut baik  kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan yang akan membuka PTM pada Juli mendatang. Gagan mengingatkan Dinas pendidikan untuk tidak takut oleh tekanan dan intervensi dari pihak manapun.

“Ini kan sudah keputusan dari pemerintah, mari kita laksanakan dan persiapkan lebih matang agar PTM bisa berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Bahkan kalaupun memang terjadi hal yang tidak diinginkan, kesiapan setiap sekolah harus matang. Misalnya, ada siswa yang terpapar covid-19, langkah sekolah harus seperti apa itu harus direncanakan dari sekarang.

“Pencegahan, penanganan di sekolah itu harus sudah siap. Dinas harus bekerjsama dengan puskesmas setempat,” katanya.

Ditambahkan Gagan, kondisi hampir satu tahun PTM ini tidak dilaksanakan memang memberikan dampak negatif kepada siswanya. Jadi sudah seharusnya kembali dilakukan PTM dengan Prokes yang ketat.

” Tidak dipungkiri, selama tidak ada belajar tatap muka, kepribadian anak berubah, perkumpulan genk motor merajalela, bahkan sampai ada yang menikah. Mari kita dukung PTM tatap muka, agar anak bisa belajar kembali,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait