Proyek Double Track ‘Makan Korban’ ,Bandara Minggu Ini Survei Lokasi

SUKABUMI – Langkah pemerintah pusat untuk membangun proyek jalur ganda (double track) kereta api lintas Bogor-Sukabumi, bakal berdampak terhadap nasib bangunan diatas lahan milik Kereta Api (KA). Tak ayal, mereka pun harus siap-siap untuk angkat kaki. Pasalnya akhir November tahun depan, jalur ganda KA Bogor-Sukabumi tersebut ditargetkan rampung.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sepanjang 57.173 kilo meter jalur aktif Bogor-Sukabumi R.54 bantalan beton dengan 13 stasion bakal dikembangakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Bacaan Lainnya

Mentri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, diharapkan dengan proyek transportasi masal tersebut, akan memperlancar aksesibilitas warga dari dan menuju Sukabumi.

“Jalur ganda yang bakal dibuat itu menggunakan lahan milik PT KAI. Kita harapkan dalam satu tahun terhitung mulai tahun ini sampai 2018, dapat kita selesaikan pengerjaannya. Dengan adanya jalur ganda ini, tentunya akan menambah fungsi aksesibilitas warga dari dan ke Sukabumi menjadi lebih baik,” jelasnya disela-sela peninjuan jalur ganda di stasion KA Cicurug, kemarin (7/11).

Pembangunan double track Bogor-Sukabumi diperkirakan menelan dana Rp 1,1 trilyun dengan menggunakan dana APBN hingga tahun 2020. Pada 2017, telah dilakukan penyusunan dokumen Basic Engineering Desain (BED) Bogor-Sukabumi dan Detail Engeneering Desain (DED) jalur ganda antara Cigombong-Cicurug sepanjang 7,7 km dengan perkiraan dana yang dibutuhkan Rp 280 milyar.

“Untuk anggaran telah disediakan Rp 178 milyar untuk tahun 2018 guna pengerjaan 4,5 km jalur Cigombong-Cicurug. Sisanya akan dianggarkan pada tahun anggaran berikutnya,” sebutnya.

Selain pembangunan double track Bogor-Sukabumi, juga dikerjakan rehabilitasi jalur Sukabumi-Cianjur dan reaktivasi jalur Cianjur-Padalarang.

“Dalam waktu bersamaan, kita membuat konektivitas dari Sukabumi sampai ke Bandung. Karena saat ini, Sukabumi-Padalarang tidak terkoneksi. Jadi kita melakukan reaktivasi tahun ini juga. Akhirnya dari Bogor bisa sampai Bandung. Bahkan telah kita rencanakan tidak hanya sampai Bandung, namun Bogor sampai Yogyakarta akan tersambung. Sehingga warga Bogor dan Sukabumi apabila ingin ke Yogyakarta tidak perlu ke melewati Jakarta,” urai Budi Karya.

Perencanaan double track ini juga menjamin waktu perjalanan yang sebelumnya memakan waktu hingga dua jam lebih, nanti hanya butuh waktu satu jam 30 menit saja. Tak hanya itu, jumlah penumpang juga, yang sebelumnya hanya mampu menampung 3.500 orang, bisa naik hingga tiga kali lipat menjadi 12.000 orang perhari.

“Sebelum ada jalur ganda, kereta hanya mampu dilewati 12 gerbong per hari. Tapi nanti, bisa menjadi 96 gerbong per hari. Itu memangkas waktu dan biaya logistik,” akunya.

Pembangunan double track kereta api Sukabumi-Bogor, didadasarkan pada ukuran dan daya saing negara lain. Menurutnya, daya saing Indonesia yang awalnya pada urutan nomor 63 naik menjadi 52. Ini membuktikan.

Indonesia dibawah kepemimpinan Joko Widodo memprioritaskan kepada infrastruktur. “Buktinya dibangun jalan tol, double track KA dan bandara,” tambah Budi.

Sementara untuk pembangunan bandara sendiri, akan dimulai pada 2020 mendatang. Sedang untuk kepastian lokasi masih dalam proses pembicaraan dengan Pemkab Sukabumi. Mengingat, pembangunan bandara tak boleh berdekatan dengan pegunungan. “Pembebasan lahan akan selesai 2018, pembangunan 2019-2020,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebutkan pembangunan bandara membutuhkan lahan kurang lebih 400 hektare. Sedang untuk lokasi, pihaknya mengaku akan melakukan penyurveian dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada minggu ini. Untuk floating area sendiri, pertama ditujukan di wilayah Cikembar-Wrungkiara, kedua Eks Teksmako meskipun berlawanan dengan daerah pegunungan tetapi bisa dimungkinkan untuk pembangunan satu arah, ketiga Citarate sesuai dengan program awal.

“Citarate kayaknya agak tersisih. Karena Citarate didorong untuk menguatkan penilaian dari Tim Accesor Geopark Ciletuh jadi itu syarat saja. Karena ketika itu ditetapkan harus ada bandara. Namun ketika Citarate dibangun, maka bisa ditawarkan kepada pihak swasta. Minggu ini kita bersama tim Dishub Jabar akan survei. Hasilnya akan bisa ditentukan berdasrakan data yang kita pelajari nanti,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, Zamrides mengatakan reaktivasi dan perencanaan double track kereta api akan meningkatkan jumlah penumpang. Selain itu, juga mengalihkan barang-barang yang biasanya diangkut lewat jalan raya ke kereta api.

“Jalur Bogor-Sukabumi akan menjadi jalur ganda (double track), jalur Sukabumi-Cianjur penggantian bantalan rel (rehabilitasi) dan jalur Cianjur-Padalarang akan direaktivasi,” sebutnya.

Menurut Zamrides dengan dibangunnya rel ganda Bogor-Sukabumi akan meningkatkan jumlah penumpang dari sebelumnya 3.500 menjadi 12.000 penumpang per hari. Sedangkan untuk kereta barang bila sebelumnya 12 gerbong per hari akan menjadi 96 gerbong per hari setelah jalur ganda.

“Untuk waktu tempuh dengan jalur ganda dari Bogor-Sukabumi juga mengalami peningkatan. Bila sebelumnya waktu tempuhnya 2 jam 3 menit, nantinya setelah jalur ganda akan menjadi 1 jam 25 menit,” pungkasnya (cr15/cr11/e).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *