Manajer forensik regional International Committee of the Red Cross (ICRC) Asia dan Pasifik, Jacqueline Rodriguez Gonzalez mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya ingin menekankan betapa pentingnya mengetahui identitas korban dan bagaimana menekankan pentingnya meringankan beban dari keluarga korban.
“ICRC melihat jurnalis ini, memiliki peranan yang sangat penting, ketika menjalankan tugasnya yang sangat krusial,” jelas Jacqueline. Pihaknya mengaku baru satu tahun tinggal di Indonesia, meskipun ia belum pernah terlibat secara langsung dalam hal peristiwa bencana.
Namun, karena ia sebagai bagian dari ICRC, maka pihaknya langsung melaksanakan tugasnya untuk membantu DVI dan PMI dalam penanganan bencana. “Jadi, ketika terdapat bencana, upaya apa yang harus dilakukan untuk menolong korban,” imbuhnya.
Dirinya mengaku, selama ini merasa kesulitan saat melakukan respon pertama dalam penanganan jenazah dan properti yang dimiliki korban ketika tidak masuk pengumpulan integral. Sehingga, hal ini dapat mempersulit DVI dalam melakukan forensik korban.
“Kesulitan forensik yang paling mendasar di Indonesia saat ini adalah masih adanya penanganan yang kurang sempurna terhadap jenazah korban bencana. Untuk itu, ICRC dalam kontek ini berupaya membantu untuk memuluskan hal tersebut,” paparnya.
Kabid DVI Mabes Polri Lisda Cancer mengatakan, media memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam menyebar informasi. Salah satunya, ketika ia tengah melakukan operasi DVI, pihaknya mengaku telah mendapatkan keuntungan dari media untuk menyebarkan informasi kepada keluarga korban.
