Petugas Perumda AM-TBW Kota Sukabumi Mulai Blusukan, Sasar Calon Pelanggan yang Sudah Terdaftar

Petugas PDAM Kota Sukbumi
Petugas PDAM Kota Sukbumi saat melakukan pengecekan secara langsung, terhadap calon penerima program MBR Tahun 2023, Kamis (23/2).

SUKABUMI – Petugas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi, melakukan pendataan kepada Sebanyak 322 calon pelanggan baru yang sudah mendaftarkan diri pada program prioritas khusus.

Di mana, kriteria pelanggan tersebut, salah satunya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sehingga calon pelanggan tersebut akan ditetapkan tarif yang paling rendah.

Bacaan Lainnya

Plt Kasubag Humas PDAM TBW Kota Sukabumi, Vecky Nicolaas mengatakan, program MBR sambungan baru ini, di khusus bagi masyarakat Kota Sukabumi. Di mana pihaknya menargetkan untuk 500 pelanggan baru, dengan batas pendaftaran hingga akhir Februari 2023.

“Dari 500 pelanggan, yang yang sudah terdaftar dan terverifikasi baru 322. Kita berharap sampai akhir Februari nanti, targetan tersebut bisa tercapai. Kalau pun nanti belum tercapai kita berikan penambahan batas waktu hingga awal Maret atau minggu pertama di bulan Maret,” ujar Vecky kepada Radar Sukabumi, Kamis (23/2).

Saat ini, pihaknya belum bisa melakukan tahapan pemasangan, sebab harus memenuhi target yang sudah ditentukan.

Setelah itu, dilakukan verifikasi, dan selanjutnya akan diajukan ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Yang pasti kita kumpulin dulu calon pelanggannya sebanyak 500. Jadi ketika calon pelanggan daftar, kita langsung verifikasi, apakah dia berhak atau tidak mendapatkan program ini,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, setelah proses tersebut selesai dan sudah mendapatkan persetujuan dari PUPR, tahapan selanjutnya yaitu akan dilakukan pemasangan. “Kita akan pasang berjaringan, kemudian sampai ke SR nya,” ungkap dia.

Vecky mengaku, Program MBR sambungan baru secara gratis ini, pengawasannya sangat ketat karena ada beberapa prosedur yang harus ditempuh. Ia mencontohkan, spek pemasangan SR harus sudah ditentukan, kemudian ketinggian pipanya harus sesuai, posisi aksesorisnya pun harus benar. Sebab, jika sedikit saja melakukan kesalahan maka harus diperbaiki kembali.

“Jadi program MBR ini memang ketat, karena ini menyangkut dana dari APBN. Jadi harus hati-hati juga. Tapi karena kita sudah berkaca ke Program MBR tahun sebelumnya, kita berharap tidak kecolongan seperti itu lagi di tahun ini,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pihaknya mempunyai tugas fungsi yakni memberikan layanan air perpipaan, dalam artian secara kuantitas dan kualitas. Sehingga diharapkan masyarakat Kota Sukabumi itu menyadari bahwa pentingnya air bersih.

“Memang kita juga tidak menutup mata bahwa kondisi sumur di Kota Sukabumi itu masih bagus, dalam artian jernih, kemudian bening. Tapi balik lagi, jernih dan bening belum tentu sehat,” pungkasya. (Cr4/t)

Pos terkait