Pertamax Naik, HIPMI Kota Sukabumi: Asal Jangan Pertalite

RADARSUKABUMI.com, SUKABUMI – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto turut berkomentar ihwal penyesuaian tarif Pertamax pada hari ini, Rabu (10/10) di angka Rp 10.400.

Menurut dia, hal kenaikan tarif Pertamax diyakini tidak akan terlalu berpengaruh pada dunia usaha di Kota Sukabumi. “Sejauh yang saya dengar dari rekan-rekan pengusaha efeknya masih tidak terasa,” kata pria yang akrab disapa Kang Raden kepada Radarsukabumi.com.

Bacaan Lainnya

Namun, kata dia lagi, akan menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh bila kenaikan terjadi pada bahan bakar Pertalite dan Premium. Sebab, sebagian besar masyarakat menggunakan kedua jenis bahan bakar tersebut.

“Untuk penggunaan pertamax masih pengendara mobil mewah,” ungkapnya.

BACA: Hari Ini, Harga Pertamax Naik Jadi Rp 10.400

Raden melanjutkan, pengguna Pertamax bukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya baik itu untuk kendaraan roda dua angkutan umum maupun barang yang merupakan pengguna bbm subsidi seperti Premium dan Pertalite. Sehingga, dia meyakini hanya masyarakat golongan menengah ke atas saja yang akan ‘teriak’ perihal penyesuaian tarif Pertamax yang dilakukan PT Pertamina (Persero) ini.

“Karena pengguna Premium maupun Pertalite masih jauh lebih banyak. Segmentasi pengguna Premium, Pertalite dan Pertamax adalah berbeda. Kenaikan Pertamax ini hanya berefek pada kenaikan konsumsi pribadi masyarakat menengah ke atas saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Raden pun menjabarkan linimasa sehingga perusahaan berpelat merah menaikan harga Pertamax. Ada dua hal, sebut Raden, pertama, kenaikan nilai tukar rupiah dengan US Dolar yang mana pada awal tahun sekitar Rp 13.500 per US Dolar dan saat ini nilai tukar rupiah sudah mencapai angka Rp 15.200.

“Hal ini sangat mempengaruhi terhadap biaya operasional pertamina,” kata Raden.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *