Pertamax Naik, HIPMI Kota Sukabumi: Asal Jangan Pertalite

Kedua, sambungnya, kenaikan harga minyak dunia dari sekitar 70 USD per barel di awal tahun menjadi 80 USD per barel pada saat ini. Lantaran mengalami kenaikan sebesar 1 USD per barel maka pertamina merrugi hingga Rp 2,8 triliun.

Bacaan Lainnya

“Selain itu biaya subsidi yg diberikan oleh pemerintah kepada pertamina dengan acuan kurs 13.400 sangat membuat pertamina tertekan. Jalan keluarnya mungkin dinaikan Pertamax cs,” paparnya.

“Karena berat bagi pemerintah untuk menaikan bbm subsidi dan produk substitusinya seperti pertalite karena bukan kebijakan populer di tahun politik ini. Pada semester 1 tahun ini pun laba pertamina anjlok 73 persen,” pungkas Raden.

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *