CIKOLE – Banyak petani yang mengalami gagal panen di Kota Sukabumi, mendapat sorotan Pengamat Pertanian dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Renny Sukmawani.
Untuk mengantisipasi kerugian tanaman pertanian yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dan hama, wanita berhijab yang juga Wakil Rektor I UMMI ini mengimbau para petani segera mengurus asuransi usaha tani padi milik mereka.
“Seharusnya petani padi mengasuransikan tanaman padi milik mereka, sehingga saat gagal panen akibat serangan hama bisa diminimalisir kerugiannya,”ujar Renny Sukmawani kepada Radar Sukabumi, kemarin(13/2).
Semua petani harus terlebih dahulu bergabung dengan kelompok tani, jika ingin mendapatkan asuransi usaha tani padi (AUTP). Dalam kelompok tani itu, petani kemudian akan diberikan bimbingan oleh para penyuluh pertanian lapangan (PPL).
AUTP dapat memberikan jaminan terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan serta serangan hama
dan penyakit tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
“Sehingga petani bisa memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan usaha tani mereka,”terangnya.
Dengan adanya gagal panen, lanjut Renny, harga beras di pasaran akan terus naik.
“Sesuai hukum domain, barang banyak permintaan sedikit, bisa murah harga,” katanya.