Pemkot Sukabumi Dorong Pondok Pesantren Lebih Sehat

Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melakukan pembinaan puluhan santri untuk dijadikan petugas Poskestren disetiap pondok pesantren

CIKOLE – Pemerintah Kota Sukabumi mendorong edukasi dan penerapan hidup sehat di lingkungan pondok pesantren. Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melakukan Pembinaan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren).

“Dalam ajaran Islam memiliki banyak dalil baik hadist dan ayat Alquran serta pendapat alim ulama yang berhubungan dengan kesehatan. Kita ingin mendorong agar pesantren busa lebih sehat,’ ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Bacaan Lainnya

Menurut Fahmi Poskestren ini dalam upaya mendukung kesehatan warga lingkup pesantren. Hal ini ditujukan agar apa yang diwariskan dapat diwujudkan dalam kehidupan keseharian di bidang pendidikan khususnya pesantren.

“Dari 103 pondok pesantren baru ada 15 poskestren jadi masih cukup banyak pondok yang belum memiliki poskestren. Targetnya di lembaga pesantren yang belum ada poskestren nantinya akan ada fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Pemerintah kata Fahmi, membutukan peran para alim ulama untuk menguatkan dan mengokohkan semangat pembangunan kesehatan berbasiskan pondok pesantren. Intinya kolaborasi akan terjalin jauh lebih baik dengan hadirnya Poskestren.

”Ketika santri sehat akan mendapatkan ilmu yang sebaik-baiknya karena bisa konsentrasi dalam belajar. Kesehatan penting dalam kerangka meningkatkan kualitas santri dalam memperdalam ilmu agama,” jelasnya.

Sementara itu, Sekdis Dinas Kesehatan Yudi Yustiawan mengatakan memang idealnnya untuk Poskestren ini bisa ada disetiap pondok pesantren. Hanya saja pihaknya akan melakukannya secara bertahap. ” Mudah mudahan bisa bertahap. Kita terkendala juga saran adan prasana. Saat ini kami membina 80 orang untuk bisa membuka poskestren,” ungkapnya.

Bukan hanya pembinaan saja, kata Yudi pihaknya memfasilitasi obat-obatan untuk poskestren tersebut. Poskestren itu kan pertolongan pertama sebelum mereka bisa diobati di Puskesmas. ” jadi kalau ada santri yang sakit bisa diobati dulu di poskestren sebelum ke puskesmas. Begitupun lingkungan ponpes yang kurang baik bisa menjadi baik dengan keberadaan Poskestren itu,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *