TPA Cikundul Sukabumi Bakal Diperluas, Tersisa 1,2 Hektare

TPA Cikundul
Sejumlah alat berat saat beroperasi di TPA Cikundul di Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi.

LEMBURSITU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, menyebutkan kapasitas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul di Kecamatan Lembursitu tinggal tersisa 1,2 hektare. Diprediksi, cukup untuk menampung sampah tiga sampai lima tahun kedepan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Adil Budiman mengatakan, luas total lahan TPA yang dibangun sejak tahun 1995 ini memiliki luas lahan 10,7 hektare dan 9,5 hektare sudah terpakai. “Saat ini, tersisa tinggal 1,2 hektare yang sedang dibangun landfil oleh Kemen PUPR,” kata Adil kepada Radar Sukabumi, Selasa (14/9).

Bacaan Lainnya

Lanjut Adil, saat ini DLH tengah mencari lahan tanah untuk perluasan dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi membuat TPA bersama di lokasi Wangunreja. “Saat ini, sudah dibahas di tingkat PU Propinsi Jawa Barat. Rencananya akan melakukan perluasan lahan di daerah Wangunreja,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Adil, DLH juga tengah melakukan optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang sudah dibangun dan pembuatan TPS3R baru.

“Sedang dilakukan pembangunan TPA hibah dari Kementrian PU, Insya Allah dengan adanya pembangunan itu, TPA bisa bertahan tiga sampai lima tahun kedepan,” imbuhnya.

Adil menerangkan, jumlah sampah yang masuk di TPA Cikundul mengalami peningkatan terdapat sampah sebanyak 175 ton perhari. Angka ini, lebih besar jika dibanding dengan bulan sebelumnya yang jumlahnya hanya 173,6 ton perhari.

“Timbulan sampah ini lebih banyak berasal dari sampah rumah tangga sedangkan sampah dari rumah makan dan cafe agak berkurang,” terangnya.

Sebab itu, DLH berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah mulai dari sumbernya. “Salah satunya dengan cara pemilahan sampah organik misalnya, dibuat kompos dalam lobang resapan biopori dan sampah an organik yang bernilai jual untuk di jual ke bank sampah,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *