Program Smart City Siap Bersaing

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus menujukan peningkatan pada program Smart City. Hal itu dibuktikan dari hasil evaluasi setiap tahunya yang menunjukan grafik yang sangat bagus. Selain itu juga penghargaan diraih oleh Kota Sukabumi sebagai kota terbaik Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia Tahun 2017 lalu.

“Setahun itu dua kali di evaluasi oleh pusat mengenai program Smart city tersebut. Alhamdulillah setiap hasil penilaian evaluasi, kita (Kota Sukabumi) menunjukan grafik yang bagus,”ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Infromasi (Diskominfo) Kota Sukabumi Gabril M Sukarman didampingi oleh Kabid Infrastruktur TIK, Persandian dan Integrasi Yuli Noviawan. Jumat,(26/07).

Gabril mengatakan Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.

Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten dan Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.”

Disisi lain. Program smar city sudah masuk kedalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),”ujarnya.

Gabril mengungkapkan, ada enam prioritas layanan dasar. Yakni, pendidikan, kemudian kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan tata kota, ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat dan ke enam kehidupan masyarakat.

“Selain adanya 6 prioritas, ada juga 6 pilar smart city yaitu, smart govermance, smart people, smart economy, smart environment, smart living, dan smart mobility, “terangnya.

Saat ini di Kota Sukabumi sedang merangkai smart economi, dimana kata Gabril akan melibatkan masyarakat dan komunitas, sebab di Kota Sukabumi pelaku ekonomi kreatif menunjukan tren yang maju.

Meskipun saat ini kita juga sedang berusaha ke smart lingkungan dengan melakukan inovasi di TPA Cikundul yang sudah dilengkapai dengan pengeloolan smapah menjadi gas serta adanya area bermaain,” aku dia.

Meskipun saat ini lanjut Gabril, masih ada sebagian masyarakat menggap salh tentang smart city. Padahal, smart city bukan hanya ke teknologi saja. Melainkan cara yang cerdas dalam mengelola daerah Kabupaten dan Kota di berbagai bidang.

“Informasi teknologi itu hanya sebagai alat saja dalam membantu upaya mewujudkan Smart City,”pungkasnya.

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *