CIKOLE – Pemerintah Kota Sukabumi akan mencairkan dana hibah bagi Lembaga Pemberdayaan masyarakat ( LPM) se- Kota Sukabumi. Dana hibah yang dikelola oleh bidang Tata Pemerintah, Setda Kota Sukabumi itu senilai Rp. 1.5 juta setiap LPM. “Setiap tahunnya LPM itu diberikan operasional berupa hibah. Jumlahnya secara keseluruhan senilai Rp. 49,5 juta untuk 33 LPM yang tersebar di Kota Sukabumi,” ujar Kasubbag Administrasi Kewilayahan Bagian Pemerintahan Setda Kota Sukabumi, Nia Vaulina kepada Radar Sukabumi, Kamis (24/6).
Pemberian dana hibah tersebut diperuntukan untuk kegiatan operasional. Dikatakan Nia kebanyakan itu digunakan untuk kebutuhan Alat Tulis Kantor (ATK). “LPM itu kan lembaga pembangunan di masyarakat, otomatis mereka itu butuh peralatan tulis, seperti kertas, tinta printer dan lainya. Jumlahnya sendiri memang tidak besar,” ungkapnya.
Lanjutnya, pembagian dana hibah ini rencannya akan dilaunching langsung oleh Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi. Hanya saja, karena dalam kondisi pandemi, jadi tidak mungkin mengumpulkan massa, sehingga pihaknya langsung membagikannya kepada LPM.
“Ya tadinya ada pengarahan dulu dari pak Wali. Tapi karena pandemi, jadi kita langsung cairkan saja,” jelasnya.
Pencairannya sendiri kata Nia pihaknya sedang melakukan verifikasi proposal pengajuan dan pencairan setiap LPM. Kalau memang sudah lengkap , pekan ini bisa langsung dicairkan. “Belum semua, tapi sudah 70 persen siap dicairkan. Yang lainnya masih dalam tahap verifikasi,” katanya.
Anggaran LPM ini kata Nia memang terbilang kecil, anggaran ini belum berubah dari tahun sebelumnya. Hanya saja, mekanismenya yang berubah, tadinya LPM ini ada di bidang pemberdayaan masyarakat di Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & Pemberdayaan Masyarakat, saat ini ada di Tapem. “Sebetulnya kecil sih, jika melihat kebutuhan LPM. Makanya dana hanya cukup ATK,” pungkasnya. (bal)
