Inovasi JPGPS dan Sabtu UTS Jadi Unggulan
Puskemas Baros memiliki dua Program layanan publik, yakni Inovasi berupa kegiatan Jalan Pagi Gerakan Pungut Sampah (JPGPS) dan UKM go To School (Sabtu UTS).
Laporan Hiti Robiah
Kepala Puskesmas Baros drg. Erna menjelaskan setiap harinya lebih kurang 150 sampai 170 jiwa pasien yang berkunjung ke Puskesmas Baros baik untuk berobat atau sekadar konsultasi tentang kesehatan masyarakat.
Sesuai data yang didapat, jumlah pasien yang berkunjung ke Puskesmas Baros mencapai lebih kurang 4.000 jiwa per Desember 2018. Serta terdapat sebanyak 51.000 jiwa per tahun 2018.
Menurutnya 10 penyakit dengan jumlah terbanyak di Puskesmas Baros pada 2018 sama seperti penyakit yang terdapat di puskesmas lain di Kota Sukabumi.
Banyaknya didominasi Commond Cold, Cephalgia serta demam yang tidak diketahui penyebabnya.
Puskemas Baros memiliki dua Program layanan publik, yakni Inovasi Jalan Pagi Gerakan Pungut Sampah (JPGPS) dan kegiatan Sabtu UKM go To School (Sabtu UTS) .
“Gerakan Jumat pagi sambil pungut sampah wajib dilaksanakan pada setiap Minggu ke-4 tiap bulannya dan semua lintas sektor ikut serta berpartisipasi, mulai lurah, camat, kapolsek serta masyarakat,” jelas Erna.
Erna menerangkan kegiatan tersebut dimulai dengan menyelenggarakan senam pagi terlebih dahulu di lokasi yang ditentukan sebelumnya. Lalu, mulai keliling lingkungan memungut sampah, dan mengajarkan masyarakat untuk peduli kebersihan lingkungan.
“Intinya kami pasti mengelilingi seluruh area kelurahan di Kecamatan Baros,” ujarnya.
Usai kegiatan pemungutan sampah se dilakukan, imbuh Erna, seluruh peserta bersama warga kembali ke lokasi awal untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, sesuai jumlah orang yang terdata.
“Mereka bisa mengecek kesehatan mulai tinggi dan berat badan, lingkar perut, gula darah, kolesterol dan pelayanan konselingnya,” ungkapnya.
Sementara itu, inovasi kedua yang digerakkan pihak Puskesmas Baros adalah Sabtu UTS. Kegiatan tersebut lebih komprehensif. Kenapa ?Sebab, tidak hanya mengimbau siswanya, namun juga mendorong para gurunya ikut serta pada kegiatan yang kerap dilakukan di UKS sekolah.
Erna mengaku, ada tiga tahapan UTS yang dijalankan selama ini. Hal ini karena menurutnya berbeda kelas, berbeda juga tingkatan kebutuhan para siswa SD.
“Para siswa kelas 1 dan 2 diterangkan tentang makanan sehat oleh petugas gizi. Para siswa Kelas 3 dan 4 dijelaskan tentang sikat gigi dan cuci tangan.
Para siswa kelas 5 dan 6 akan mendapatkan penyuluhan UKS juga games,” terangnya. Setelah itu, sambungnya dilakukan kegiatan tes kesegaran jasmani dan cek PTM bagi seluruh guru di sekolah tersebut.
Erna menginformaskan, 2019 ini baru dua sekolah yang melakukan UTS bersama pihak Puskesmas Baros. Akan tetapi, dirinya berharap kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkesinambungan selama satu bulan sekali dan memberikan dampak positif bagi generasi penerus bangsa. (cr5/d)
Targetkan Akreditasi Utama, Buka Klinik Sore
Kepala Puskesmas Baros, drg Erna, mengatakan saat ini Puskesmas Baros memiliki layanan klinik sore.
Mulai pukul 15.00 WIB – 19.00 WIB pihaknya melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Baik warga Baros maupun luar Baros. Bahkan dari wilayah kabupaten tetap memperoleh pelayanan sama.
“Namun berbeda dengan pelayanan kami pada paginya. Pada klinik sore pelayanan kami terbatas pada pelayanan umum saja. Sedangkan pelayanan pagi semua dokter ada. Sehingga, lebih lengkap jika periksa pagi,” jelasnya.
Erna menerangkan Puskesmas Baros memperoleh akreditasi Madya. Akan tetapi pihaknya berharap dapat meningkatkan akreditasi pada penilaian tahun ini.
“Mempertahankan madya sudah keharusan.Namun Insya Allah kami mengejar target penilaian pada tahun ini menjadi Utama,” tuturnya optimis seraya berharap. (cr5/s)