DKP3 Antisipasi Penyakit Hewan Qurban

Kepala DKP3, Andri Setiawan saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban.

RADARSUKABUMI.com – Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban. Hal tersebut dalam upaya memastikan masyarakat bahwa penjualan hewan qurban di Kota Sukabumi aman terbebas dari penyakit seperti Antraxs dan Zoonosis.

” Iya kami menyebar tim kesetiap penjual hewan qurban, untuk memeriksa kesehatan hewan qurban yang akan dijual,” ujar Kepala Dinas Ketahanan, Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan kepada Radar Sukabumi,  (12/7).

Bacaan Lainnya

Setelah pemeriksaan hewan qurban disetiap lapak kata Andri pihak memberikan surat keterangan yang berisi bahwa hewan qurban yang disediakannya terbebas dari penyakit dan dinyatakan sehat.

” Kita langsung berikan surat keterangan atau sertifikasi kesehatan hewan. Sehingga memastikan masyarakat aman untuk membeli hewan qurban,” katanya.

Untuk itu Andri menghimbau kepada masyarakat untuk membeli hewan qurban, ditempat penjualan yang sudah memiliki surat keterangan kesehatan hewan.

” Alhamdulillah sampai saat ini belum ditemukan penyakit , semoga tidak ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi kesehatan masyarakat veteriner, DKP3 Kota Sukabumi, drh Riki Barata, menjelaskan, zoonosisi merupakan sebuah penyakit dan infeksi yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.

“Hewan bisa membawa kuman berbahaya, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus yang kemudian bisa berpindah pada manusia, sehingga menimbulkan penyakit,” katanya.

Dirinyapun menyebutkan, penyakit yang paling diwaspadai yaitu antraks. Antraks merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Baccilus Anthracis. Dan penyakit antraks tersebut dapat bertahan hingga lama.

“Penyakit antraks sering ditemukan pada hewan, termasuk hewan qurban, dan menular pada masnusia. Penyakit ini dapat menjangkit kulit, pernapasan, dan gangguan pencernaan, dan bila dibiarkan bisa berakibat fatal,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi adanya penyebaran penyakit zoonosis, seperti antraks dan yang lainnya, pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap hewan qurban.

“Sejak tanggal 1 Juli kemarin, kami dan bersama tim kesehatan hewan, sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa hewan qurban disejumlah lokasi di Kota Sukabumi,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *