BPBD Kota Sukabumi Minta Waspadai Dampak Angin Kencang

SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mewaspadai dampak dari angin kencang yang terjadi dalam beberpa hari ini. Lembaga penanggulangan ini mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan siap siaga.

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Zulkarnain.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, prediksi dari BMKG, sejak 23 hingga 25 Februari terdapat bibit siklon trofis 90S di Samudera Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimal 25 knot dan 99P dibteluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 30 knot.

“Bibit siklon tesebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin diberbagai wilayah, termasuk Sukabumi, Jawa Barat. Sehingga dalam bebrpaa hari kondisi angin cukup kencang,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (24/2).

Kondisi tersebut, lanjut Zul, juga diprediksi yang menjadi penyebab rusaknya tujuh atap rumah di Kebonjati, Kecamatan Cikole. Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan siapsiaga.

“Himbauan dari kami agar tetap siaga saja dan waspada, karena memang bencana bisa datang kapan dan kepada siapa saja,” ujarnya.

Zul juga membagikan beberapa tips bagaimana mengantisipasi bencana angin puting beliung. Mulai dari masyarakat harus belajar memperhatikan cuaca dan apabila muncul angin putingĀ beliung, alangkah baiknya kita menghindari berada di tempat terbuka.

“Angin puting beliung tidak pernah berdiam di satu tempat. Di zaman saat ini, masyarakat akan dengan mudah mengetahui kondisi cuaca, melalui smartphone dan lainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Kebonjati, Angga Sugia Wijaya mengatakan, permohonan bantuan untuk lima bangunan rumah dan satu mushola yang terdampak angin puting beliung belum lama ini sudah disampaikan ke bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kota Sukabumi.

“Selain itu kami sudah sampaikan permohonan bantuan juga kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), PMI dan Dinas Sosial, Kota Sukabumi,” tambahnya.

Angga menjelaskan, kerusakan akibat peristiwa tersebut menimbulkan kerusakan kategori ringan dan sedang dengan perkiraan kerugian dibawah Rp 10 juta. Namun, beberapa bangunan yang terdampak ada yang sifatnya harus segera ditangani salah satunya musala.

“Kita prioritaskan untuk musala. Sebab, musala itu digunakan oleh masyarakat banyak. Hampir dua RT di Kampung Pelita menggunakan mushola tersebut,”jelasnya.

Selain itu, lanjut Angga, musala tersebut sering digunakan untuk acara keagamaan. Baik hati besar Islam ataupun aktivitas pengajian rutin mingguan.

“Diperkirakan bantuan akan terealisi pekan depan. Sementara saat ini atapnya yang jebol sudah ditutupi oleh terpal dari BPBD,” pungkasnya. (upi/t).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *