Kemudian, untuk membuat sumur artesis baru dengan memanfaatkan sumber air di lokasi tersebut. Terkait anggarannya, akan kita coba diskusikan menggunakan anggaran APBD Kota Sukabumi.
“Pada tahun 2016 biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan sumur artesis ini membutuhkan biaya sekitar Rp 600 juta. Nanti kita coba usulkan dan diskusikan dengan tim anggaran,”tandasnya.
Sementara itu, Ivan Rusvansyah mengaku pihaknya akan terus memfolow up dan mengawal aspirasi dan keinginan dari masyarakat Perumahan BPR ini. Tentunya permasalahan ketersediaan air bersih ini merupakan hal yang vital bagi kehidupan masyarakat.
“Iya kita akan berjuang untuk mangawal kebijakan dari pemerintah daerah untuk warga yang kekurangan ketersediaan air bersih,” ungkapnya.
Untuk itu, dihearing kali ini kata Ivan pihaknya mengajak DPUTR agar permasalahan ini bisa langsung ditanggapi oleh dinas terkait. Sehingga masyarakat perumahan BPR pun bisa mendengarkan secara langsung bagaimana untuk memecahkan solusinya.
“Alhamdulillah, tadi pak Kadis akan turun untuk mengecek secara real permasalahannya. dan membuatkan perencanaan kedepannya,” pungkasnya. (bal)