Ketika Petugas Pajak Jemput Bola

Tagih WP, Pungut PBB P2- BPHTB

Ada cara yang unik, dilakukan jajaran UPT penarikan pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan serta Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau Bangunan (PBB P2- BPHTB) kepada masyarakat Kota Sukabumi.

Apa itu? Ya, pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daeah (BPKAD) Kota Sukabumi itu melaksanakan konsep jemput bola alias ke rumah-rumah masyarakat.

Laporan : Dasep Suryana, Sukabumi

“Awalnya, kami menilai barangkali masyarakat pergi ke kantor UPT atau perbankan merasa jauh. Sehingga, langkah penarikan pajak ini kita lakukan dengan sistem jemput bola,” aku Kepala UPT PBB P2-BPHTB BPKAD Kota Sukabumi, Atep Kurniawan kepada Radar Sukabumi, Kamis (8/9/2017).

Petugas Pajak Jemput Bola

Menurutnya, cara penarikan pajak yang dilakukan jajarannya yang langsung menyambangi kediaman masyarakat, bila ada masyarakat yang belum membayar kewajibannya ke kas Pemkot Sukabumi

. Intinya, cara jemput bola yang dilakukan dirinya bagian dari pelayanan kepada masyarakat. “Cara ini sangat efektif. Terbukti pembayaran pajak berangsur meningkat bila dibandingkan hanya menunggu wajib pajak (WP) yang membayar pajak langsung ke kantor UPT,” terangnya.

Bahkan kata Atep, dengan sistem seperti ini masyarakat mengaku lebih mudah mendapatkan pelayanan di lapangan.

Lantaran menurutrnya, setiap masyarakat yang belum membayar kewajibannya itu akan diundang membayar pajaknya itu di kelurahan setempat. “Kita berkoordinasi dengan pihak kelurahan. Alhamdulillah, masyarakat datang sendiri untuk membayar WP nya,” katanya.

Untuk memuluskan dan menindak lanjuti konsepnya itu, lanjut Atep, dirinya akan memberanikan diri mengajukan Peraturan Walikota (Perwal) tentang Penanganan Pembayaran Pajak PBB di setiap kelurahan di Kota Sukabumi. Pasalnya, hal itu dinilai lebih mudah dalam menyerapan pajak PBB.

“Kita berencana kedepan seperti itu. Masyarakat yang jauh untuk pergi ke kantor UPT atau Bank, bisa langsung membayar pajaknya di kelurahan setempat saja dan itu bisa lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

Atep mengaku, perolehan PBB P2 sampai dengan akhir agustus tahun 2017 sudah mencapai 55% lebih dari target anggaran yang mencapai Rp8,2 miliar lebih. Sedangkan untuk BPHTBnya, dirinya mengklaim perolehannya sudah mencapai 110% lebih.

Artinya, sudah melebihi target yang sudah ditentukan oleh dirinya. “Makanya dalam satu minggu, kita lakukan dua kali jemput bola dan langung turun kelapangan. Agar, perolehan pajak PBB P2 dapat segera terpenuhi,” akunya. (cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *