Kemarau, Pasokan Air Perumda AM TBW Dikeluhkan

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com – Musim kemarau yang berkepanjangan, mulai membuat warga kesulitan air bersih. Hal itu diperparah dengan tidak lancarnya pasokan dari Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa (AM TBW) Kota Sukabumi .

Salah seorang warga Puri Cibeureum II , Dian mengaku, pasokan air bersih dari Perumda AM TBW saat ini tidak lancar seperti bulan- bulan sebelumnya. Dirinya bisa menikmati air bersih itu sekitar pukul 18. 00 WIB hingga dini hari. “Iya saya memang akui ini musim kemarau, tadinya ketika air disumur kering, air dari PDAM itu bisa menjadi solusi. Tapi nyatanya tidak,” ungkap Dian dengan nada kesal.

Bacaan Lainnya

Tentunya hal ini sangat merugikan bagi masyarakat dan pelanggan AM TBW, lantaran aktifitas rumah tangga terganggu. Untuk mengantisipasi kondisi itu, dirinya terpaksa merogoh kocek tambahan untuk membeli air isi ulang. “ Bagi ibu rumah tangga air itu kebutuhan pokok, tanpa air kita kesulitan,” aku dia.

Dian berharap, pihak PDAM dapat segera bertindak untuk memperbaiki kondisi tersebut. Sehingga warga Sukabumi tidak lagi mengalami keterbatasan pasokan air bersih. ” Ya, harapannya semoga secepatnya kembali normal. Dan pihak PDAM dapat mengatasi permasalahan ini dengan serius,” harapnya.

Sementara itu, keluhan yang sama dilontarkan warga Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong, Ida. Bahkan diakui Ida, pasokan air di rumahnya hanya mengalir pada dini hari, itu pun sedikit. “ Ya terpaksa saya juga jadi bergadang menunggu air. Sedikit lagi keluarnya,” singkat Ida.

Menanggapi hal tersebut Direktur Utama Perumda AM TBW Kota Sukabumi, Abdul Kholik mengakui di musim kemarau ini telah terjadi penurunan debit air di beberapa suber air milik Perumda Air Minum TBW Kota Sukabumi. Sehingga pihaknya harus melakukan sistem giliran pasokan air. Hal tersebut dilakulan agar semua pelanggan mendapatkan pembagian air secara merata. “Sebetulnya pada saat musim penghujan pun ada beberapa daerah yang menerima pasokan kurang dari 8 jam. Nah pada musim kemarau ini daerah yang menerima pasokan kurang dari 8 jam ini bertambah. Bahkan ada wilayah yang hanya menerima 1 jam saja,” jelasnya.

Dijelaskannya, dari tiga sumber air baku milik Perumda AM TBW ini semuanya mengalami penurunan debit air. Diantaranya sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, pada kondisi normal debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik, namun sekarang menjadi 64 liter per detik. Selanjutnya, debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik kini menjadi 100 liter per detik. Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, pada waktu normal debitnya mencapai 50 liter per detik menjadi 26 liter per detik. “ Dari kemarin setiap bulannya terus mengalami penurunan debit air. Tapi kita berharap ini menjadi kemarau terakhir yang kondisinya seperti sekarang ini,” katanya.

Abdul mengungkapkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memaksimalkan pelayanan dengan cara mengaktifkan sumber air yang ada dan memperbaiki sarana di sumber air. ” Ada beberapa sumur bor yang sudah kita aktifkan, dan beberapa lainnya akan segera diproses,” pungkasnya.

 

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *