KOTA SUKABUMI – Merebaknya penularan Virus Covid-19 atau lebih dikenal dengan Korona rupanya cukup berdampak besar terhadap beberapa sektor, selain itu tidak sedikit masyarakat yang percaya jahe merah bisa menangkal penularan virus yang cukup mematikan tersebut.
Dampaknya, harga jahe merah di pasaran cukup melambung tinggi, sehingga juga berdampak besar kepada masyarakat, khususnya yang berjualan aneka makanan dan minuman yang berbahan dasar jahe merah.
Salah satunya, yang dialami oleh Asep Priatna salah satu pedagang susu jahe yang biasa mangka di Jalan A Yani Kota Sukabumi.
“Saya sudah tidak berjualan kurang lebih dua minggu lah, soalnya saya tidak punya barang (jahe merah,red), terus harga di pasaran juga meningkat signifikan sehingga saya bingung harus menjual susu jahe berapa kepada konsumen,” akunya kepada Radar Sukabumi, Senin (9/3).
Langkanya jahe merah, sebut Zalu sapaan karib Asep, dikarenakan masyarakat percaya bahwa salah satu kandungan dalam jahe merah tersebut bisa menangkal virus Korona. Sehingga, ketersediaan jahe merah di pasaran mengalami kelangkaan dan juga berdampak pada kenaikan harga yang cukup drastis.
“Saya biasanya beli jahe merah itu hanya Rp 23 ribu perkilogramnya, saat ini harganya bisa mencapi Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu dalam setiap kilogramnya, selain itu barangnya juga cukup langka,” terangnya.
Menurut Zalu, kelangkaan jahe merah tidak hanya terjadi di Kota Sukabumi, hal itu terlihat dari beberapa rekannya juga berjualan minuma yang sama meminta jahe merah kepadanya.
“Saya rasa bukan hanya di sukabumi saja, soalnya rekan saya juga minta jahe merah, bahkan kalau ada minta skala cukup besar karena mungkin di daerah lain pun sama,” ujarnya.
Dirinya berharap, agar virus tersebut segera di temukan obatnya dan tidak merebak luas di Indonesia, khususnya di Kota Sukabumi karena memang dampaknya cukup luar biasa terhadap beberapa sektor.
“Harapan kami sebagai masyarakat dan pedagang kecil, agar obat virus Korona itu segera ditemukan saja lah, khawatir dampaknya buruk terhadap beberapa hal,” pungkasnya. (upi/t)