Harga Bapokting di Kota Sukabumi Mulai Naik

pedagang daging sapi di pasar Tipar Gede Kota Sukabumi
Salah seorang pedagang daging sapi di pasar Tipar Gede Kota Sukabumi saat melayani pembeli

SUKABUMI – Sejumlah harga komoditas pangan mengalami kenaikan harga, jelang beberapa hari bulan Ramadan 1444 Hijriah.

Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi mencatat, beberapa bahan pokok yang naik seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, kemiri, ikan tongkol, dan daging sapi.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki menjelaskan, harga daging sapi mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu, dari yang asalnya dijual Rp 130 ribu per kilogram atau menjadi Rp 140 ribu per kilogram. Selain itu, harga telur ayam pun ikut mengalami kenaikan harga hingga Rp 30 ribu per kilogram dari harga normalnya Rp 27 ribu.

Tidak hanya itu, komoditas cabai juga mengalami kenaikan, seperti cabai merah besar TW naik Rp 3 ribu dari Rp 44 ribu menjadi Rp 47 ribu per kilogram.

Sementara cabai merah keriting naik dari Rp 38 jadi Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah lokal naik dari Rp 38 ribu menjadi Rp 44 ribu. Muncang atau kemiri juga naik dari Rp 60 ribu menjadi Rp 65 ribu per kilogram, sedangkan ikan tongkol basah naik menjadi Rp 34 ribu per kilogram.

Rifki mengatakan, kenaikan harga bapokting ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara demand dan supply. Permintaan terhadap beberapa komoditas terpantau naik jelang Ramadan namun stok tidak mengalami perubahan.

“Beberapa komoditas bahan pokok mengalami kenaikan harga seperti daging sapi dan beberapa jenis cabai.

Hal ini disebabkan permintaan akan komoditas tersebut mengalami peningkatan permintaan, sedangkan pasokan tetap yang menyebabkan harga terkoreksi naik,” kata Rifki kepada wartawan, Senin (20/3).

Untuk memastikan stok bapokting tidak mengalami kelangkaankenaikan, saat ini pihaknya sudah menurunkan petugas untuk melakukan pemantauan harga di beberapa pasar tradisional, khususnya Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita.

Ditanya soal operasi pasar murah (OPM), Rifki menjelaskan operasi tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Ramadan.

“Nanti bulan puasa OPM dari provinsi (Disperindag Jabar),” kata dia.

Salah satu pedagang daging sapi Ade (51) mengatakan, kenaikan harga ini bersumber dari distributor. Dia terpaksa menaikan harga karena stok terbatas.

“Kenaikan harga dari distributornya, ya mulai naik karena banyak permintaan juga,” kata Ade.

Kenaikan ini diperkirakan akan terus bertahan sampai mendekati bulan Ramadan. Namun dia berharap harga kembali normal karena khawatir akan berdampak pada turunnya jumlah pembelian daging sapi. (cr4/t)

Pos terkait