FGD Pengurangan Risiko Bencana

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi foto bersama dengan sejumlah unsur dalam kegiatan Forum Group Discusion (FGD) kesiapsiagaan bencana di salah satu hotel di Jalan Bhayangkara.

CIKOLE – Dalam upaya meminimalisir risiko bencana di tengah masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPDB) Kota Sukabumi menggelar kegiatan Forum Group Discusion (FGD) kesiapsiagaan bencana di salah satu hotel di Kota sukabumi, Selasa (22/10).

“Targetnya ketika terjadi bencana, maka warga mengetahui langkah penyelamantan diri,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi disela-sela kegiatan.

Bacaan Lainnya

Fahmi mengatakan, FGD ini sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi kepada aparatur yang nantinya disampaikan kepada warga di wilayahnya masing-masing. “ Inti nya kesiapsiagaan dan kewaspadaan bukan tugas perorangan melainkan tugas bersama,” katanya.

Fahmi mengungkapkan, saat terjadi bencana, tidak jarang menimbulkan korban lantaran kurangnya kewaspadaan menghadapi potensi musibah. Untuk itu melalui FGD ini, diharapkan dapat meminimalisir hal tersebut.

“Sebagian besar permasalahan yang terjadi dikarenakan kesiapsiagaan seorang atau individu dalam menghadapi potensi bencana,” ujarnya.

Dari data BPBD sampai Oktober 2019 ini tercatat 155 bencana. Dalam rentan waktu tersebut didominasi oleh bencana kebakaran, bahkan hampir setiap hari terjadi kebakaran di lahan terbuka. Kebakaran terjadi akibat dampak musim kemarau berkepanjangan, sehingga banyak dahan pohon atau dedaunan serta benda lainya yang mengering dan mudah terbakar.

Tidak hanya itu sambung dia, kewaspadaan lainnya pun perlu diperhatikan menjelang perubahan musim. Di manacuaca ekstrem, longsor, dan genangan air kerap mengancam. Untuk itu, upaya menghadapi potensi bencana tersebut tidak hanya dilakukan BPBD, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama.

“ Kewaspadaan bencana harus dipersiapkan bersama karena seberapa kuat menjalin sinergitas, seberapa kompak akan mampu hadapi potensi bencana,” tambahnya.

Langkah pencegahan juga diperlukan ketika ada perizinan pembangunan maka harus memperhatikan potensi bencana termasuk struktur bangunan. ”Perizinan harus melibatkan BPBD dalam memberikan saran dan informasi terkait jalur evakuasi dan penyelematana warga seandainya terjadi musibah, “imbuhnya.

Fahmi mengajak masyarakat bersama-sama kolaborasi dan menjadi duta duta untuk kesiapsiagaan bencana dan edukasi kepada warga. “ Selain itu ketika terjadi bencana dapat menjadi relawan dan pascabencana melakukan pendampingan korban terkena dampak musibah,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *