SUKABUMI — Akibat banyaknya Perumahan Subsidi (Perum) yang asal jadi, tidak mementingkan Fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) berdampak ketidakjelasan warga.
Salah satunya terjadi di Perumahan Karang Kencana di Kampung Garung, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi yang kebingungan memakamkan warganya saat ada yang meninggal.
Menyikapi hal tersebut, belasan warga Perum Karang Kencana Kota Sukabumi geruduk developer perumahan untuk meminta kejelasan soal fasum/fasos
Ketua Paguyuban Warga Perumahan Karang Kencana, Agus Rustiawandi menuturkan bahwa warga bergerak secara spontanitas karena bingung mau menguburkan warga yang meninggal dunia tapi tak punya lahan pemakaman sama sekali.
“Sejak 5 tahun perumahan ini berdiri, sedikitnya sudah ada tiga warga yang meninggal dunia dan harus dimakamkan di luar dari lahan pemakaman yang seharusnya dimiliki oleh warga perumahan,” terang Agus.
Bahkan, karena tak punya lahan pemakaman, pada 30 September 2023 lalu warga perumahan di Blok 30 terpaksa membayar uang senilai dua juta rupiah untuk dapat dikuburkan di luar dari lahan pemakaman yang harusnya dimiliki oleh warga. Warga yang meninggal dunia terpaksa dimakamkan di lahan pemakaman warga kampung Garung yang berdekatan dengan perumahan.
“Ya namanya umur kan gak ada yang tau yah, tapi kita jangan sampai kebingungan jika ada warga kita yang meninggal dunia dan kesusahan mencari tanah pemakaman. Kan ini sudah hak kami sebagai warga perumahan,” tegas Agus.
Setelah berdebat dengan perwakilan developer, warga dan developer bersepakat untuk mencari lahan pemakaman di luar perum terlebih dahulu untuk keperluan penguburan cepat. Sementara untuk pembicaraan lahan pemakaman akan dibicarakan lebih lanjut dalam forum resmi.