DPRD Kota Sukabumi Minta Waktu Belajar di Rumah Diperpanjang

Anggota DPRD Kota Sukabumi, Lukmansyah

RADARSUKABUMI.com – Anggota DPRD Kota Sukabumi, Lukmansyah meminta pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperpanjang batas waktu kegiatan belajar di rumah.

Hal itu berdasarkan surat edaran yang pertama batas waktu belajar di rumah sampai Senin 29 Maret 2020. “Saya sarankan untuk diperpanjang lagi sampai 2 Minggu kedepan,” ujar Lukmansyah Kepada Radar Sukabumi, kemarin. (27/3).

Bacaan Lainnya

Perpanjangan waktu tersebut kata Lukmansyah dengan pertimbangan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan anak- anak untuk belajar di sekolah.

Apalagi, melihat data kasus dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang setiap harinya terjadi penambahan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Untuk itu lebih baik diperpanjang lagi. Ini dalam upaya untuk memerangi penyebaran dan memutuskan mata rantai Covid -19 di Kota Sukabumi,” katanya.

Terlebih di daerah tetangga, Kabupaten Sukabumi sudah ada yang dinyatakan positif Covid -19. Tentunya Kota Sukabumi yang di kelilingi wilayah Kabupaten Sukabumi harus meningkatkan kewaspadaan dalam penyebaran virus yang berasal dari China tersebut.

” Apalagi katanya anak- anak itu paling rentan terkena virus Corona. Kami sangat setuju kalau ditambah waktu belajar dirumah,” ungkapnya.

Hanya saja, Lukmansyah berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi bisa melakukan inovasi dalam memberikan pembelajaran kepada anak- anak untuk belajar di rumah.

Sehingga rutinitas anak- anak untuk belajar setiap harinya bisa terpantau oleh guru- gurunya di sekolah. “Bisa menggunakan berbasis digital, sehingga jelas anak – anak termonitor.

Seperti aplikasi pembelajaran atau sejenis online gitu. Apalagi ini tidak bisa diprediksikan kapan akan berakhir,” tambahnya.

Tak hanya itu kata politisi PKS ini peran serta orang tua sangat dibutuhkan membimbing anak- anak belajar di rumah. Jangan sampai anak- anaknya itu dibiarkan tanpa aktifitas belajar, apalagi kalau diajak jalan-jalan.

” Itu yang salah. Intinya yang pertama itu peran orang tua harus maksimal menjaga anaknya,” pungkasnya . (Bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *