Awas Jangan Salah Pilih Sekda

CIKOLE– Meskipun pergantian Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kota Sukabumi ini masih berlangsung lama akan tetapi pembahasan pergantian Sekda ini menjadi santer di kalangan ASN ataupun legislatif.

Anggota DPRD Kota Sukabumi, M Irwan Setiawan mengatakan memegang jabatan Sekda merupakan amanah yang sangatlah berat. Ia menilai, posisi sentral pada pemerintaha itu harus memiliki kepiawaian di lingkungan birokrat dan juga komunikasi yang fleksibel keseluruh elemen perangkat pemerintahan maupun diluar pemerintahan.

Bacaan Lainnya

“Sekda itu harus bisa sebagai panglima birokrat. Kepala daerah kita bukan mantan birokrat sehingga Sekdanya harus lebih mengetahui, jangan salah pilih, bahaya,” terangnya.

Sebagai top leader di ASN kata pria yang akrab disapa Iwong, Sekda pun harus bisa mengakomidir kesejahteraan dan pelayanan ASN di lingkungan internal. Selain itu mampu membangkitkan kinerja para ASN sehingga etos kerja mereka bisa memberikan pelayanan prima.

“Ini kan kepada daerah baru, mampu menjembatani juga ditingkat internal dan bisa menjabarkan apa yang dinginkan kepala daerah dengan visi misinya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Sekda pun harus bisa melakukan komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompim). Hal tersebut untuk bisa mensinergiskan penyelenggara pemerintah dengan elemen lainnya. “Harus bisa mengkomunikasikan dengan secara fleksibel juga,” katanya.

Terpenting seorang Sekda harus mengerti tentang pembiayaan atau pendapatan asli daerah. Jangan sampai Sekda itu dalam mengalokasikan pembelanjaan seperti belanja langsung atau tidak langsung tidak sesuai atau kebablasan. “Sekda itu kan sebagai tim koordinasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sehingga harus pahamnya tentang stabilnya pembiayaan,” jelasnya.

Melihat kriteria tersebut kata Iwong ada dua orang yang masuk dalam kualifikasi diantaranya Dida Sembada dan Andri Setiawan. Kedua sosok menurut Iwong yang layak menjadi calon Sekda. ” Kedua orang itu dari sisi kinerja sangat baik, pak Dida itu mempunyai kapasistas apalagi lebih mengetahui tentang anggaran, kalau dari sisi politis, Andri Setiawan juga bidang pemerintahan menguasai,” jelasnya.

Iwong menilai kalau memang Kepala daerah mengangkat diluar orang itu sangat diragukan. Meskipun memang ini menjadi kewenangan kepala daerah. ” Kalau memang ada nama lain juga ya tidak apa- apa saya melihat secara pribadi dan dari sisi k?injernya,” pungkasnya.

 

(bal/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *