BAROS – Sejumlah warga Kampung Tugu RT 2/4, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, dihantui rasa was-was akibat tebing setinggi 15 meter dengan panjang sekitar 10 meter terjadi longsor tergerus Sungai Cisuda.
Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, bencana alam terjadi sekitar lima bulan lalu. Bahkan, saat ini akses Jalan Baros terancam tergerus longsor.
“Setiap turun hujan kami merasa was-was, terlebih saat air Sungai Cisuda meluap karena dapat kembali menggerus tebing tersebut hingga terjadi longsor susulan,” ungkap salah seorang warga setempat, Nurjanah (41) kepada Radar Sukabumi, Rabu (1/3).
Menurutnya, apabila terjadi longsor susulan tidak menutup kemungkinan akses Jalan Baros dapat terputus karena saat jarak longsor dengan jalan hanya tingga sekitar satu meter.
“Kalau ini dibiarkan tentunya akses jalan bisa tergerus longsor. Tentunya, ini snagat membahayakan khususnya bagi pengguna jalan” ujarnya.
Guna mengantisipasi longsor susulan, lanjut Nurjanah, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi butuh cepat turun tangan salah satunya membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) atau brondong sehingga Sungai Cisuda tidak kembali menggerus tebing tersebut.
“Sejauh ini, pemerintah setempat dan dinas terkait sudah melakukan pengecekan lokasi. Namun, hingga saat ini belum ada penanganan,” paparnya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Nana (56) mengaku khawatir terjadi longsor susulan. Apalagi, jarak antara longsor dingan pemukiman warga hanya beberapa meter saja.
“Jika tidak segera ditangani kami khawatir terjadi longsor susulan yang bisa mengancam warga sekitar khususnya pengguna jalan,” ucapnya.
Warga berharap, pemerintah bisa cepat respon dan melakukan penanganan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Apalagi beberapa waktu lalu warga di sini terkena musibah banjir sehingga masih banyak yang trauma dengan adanya bencana alam. Kami harap pemerintah bisa segera turun tangan demi keamanan dan kenyamanan warga sekitar,” pungkasnya. (bam)