Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

dr. Festy Aldina Utami
dr. Festy Aldina Utami Dokter Internsip RSI Assyifa November 2022-November 2023

Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kesehatan mental merupakan komponen penting dalam setiap jenjang kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Bahkan, seringkali disebutkan, kondisi mental pada masa kanak-kanak dapat memengaruhi perkembangan kejiwaan seseorang hingga dewasa nantinya.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan jiwa atau mental tidak bisa dianggap sepele karena keduanya merupakan kondisi yang saling berkaitan. Seseorang dengan kesehatan mental terganggu dapat meningkatkan risiko berbagai masalah fisik pada masa mendatang, seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Sebaliknya, kondisi fisik yang kronis pun dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada seseorang. Lalu sebenarnya apa itu kesehatan mental?

Menurut WHO (2004) kesehatan mental adalah kondisi sejahtera dimana individu mampu menyadari kemampuan yang ia miliki, mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan sehari-hari, bekerja produktif dan mampu berkontribusi aktif di lingkungan atau komunitasnya.

Jika kesehatan mental tergangu, maka akan timbul gangguan mental yang dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stress, berinteraksi, serta membuat pilihan dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi seseorang untuk memiliki dan menjaga kesehatan mentalnya.

Gangguan mental atau kejiwaan bisa dialami oleh siapa saja. Di Indonesia sendiri data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan lebih dari 19 juta jiwa penduduk usia di atas 15 tahun mengalami masalah gangguan mental emosional, 12 juta jiwa penduduk usia di atas 15 tahun mengalami masalah depresi, dan 18 dari 10.000 populasi mengalami psikosis atau skizofrenia.

Faktor psikologis dan biologis seperti keterampilan emosional, penggunaan zat terlarang, dan genetik membuat seseorang lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental. Selain itu paparan keadaan sosial, ekonomi, geopolitik dan lingkungan yang tidak menguntungkan termasuk kemiskinan, kekerasan, dan ketidaksetaraan juga dapat menjadi faktor peningkatan risko gangguan mental.

Tanda awal kesehatan mental terganggu. Jika pembaca atau orang yang dikenal mengalami satu atau lebih dari perilaku atau perasaan berikut ini, hal ini bisa menjadi tanda awal kemungkinan adanya gangguan mental, diantaranya, gangguan atau perubahan pola tidur atau makan ( berkurang / berlebihan ).

Sulit fokus, menjadi mudah lupa sehingga terjadi penurunan kualitas hidu secara bermakan di kantor (termasuk fungsi sebagai ibu rumah tangga) atau sekolah (nilai akademik menurun). Banyak keluhan fisik ( pusing, leher kaku, sesak, linu-linu, perut panas, lemas, mual dll ) yang jika minum obat membaik tetapi kambuh lagi terutama jika sedang stres.

Cemas, khawatir yang berlebihan, takut, gelisah atau bingung. Emosi labil, mudah marah, jengkel,atau sedih. Melukai diri sendiri, membanting barang, berteriak. Menarik diri dari lingkungan sosial, keluarga dan aktivitas sehari-hari. Mudah lelah, tidak punya semangat, putus asa. Merokok dan minum alkohol lebih dari biasanya sampai menggunakan obat-obatan terlarang. Hubungan dengan keluarga atau teman terganggu.

Pentingnya menjaga kesehatan mental menjadi salah satu ujung tombak untuk keberhasilan diri. Kesehatan mental memberikan kesejahteraan hidup pada diri kita, aktivitas dan kinerja kita menjadi lebih baik, serta mampu menghadapi tantangan-tantangan kehidupan dengan pandangan yang baik pula. Berikut beberpa hal yang dapat dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan mental.

Aktif melakukan aktivitas fisik dan olahraga, curhat atau berbicara tentang perasaan Anda kepada orang yang dipercaya, terapkan pola makan sehat. Hindari alkohol dan narkoba, membantu orang lain dengan tulus, memelihara pikiran yang positif dan memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.

Tidak hanya itu, bersosialisasi serta menjaga hubungan baik pun perlu dilakukan. Menerima dan mensyukuri segala hal yang dimiliki, lakukan aktivitas yang digemari, menjaga kecukupan tidur dan istirahat serta mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Walaupun saat stigma negatif terhadap orang dengan gangguan mental atau jiwa masih banyak bermunculan, tidak perlu malu untuk terbuka akan kesehatan mental kita.

Jika orang sekitar kita belum juga terbuka, kita bisa menjadi agen untuk menyalurkan pemahaman kita pada yang belum memahami. Mari bergerak, karena sehat dimulai dari diri sendiri!

Jazakillah khairan, semoga dapat bermanfaat bagi Sahabat Sehat sekalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. (*)

Pos terkait