Ini Manfaat Diet

INGIN langsing tapi bingung memilih metode diet yang mana? Tak ada salahnya jika mencoba keto diet.

Mulanya digunakan dalam dunia medis untuk pengobatan epilepsi, namun berkembang menjadi metode diet.
Prinsip keto diet yaitu menjalankan proses yang dinamakan ketosis, di mana tubuh beralih menggunakan keton tubuh sebagai pengganti karbohidrat yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit.

Itulah sebabnya keto diet sering disebut sebagai diet rendah karbohidrat dan diimbangi dengan protein yang lebih tinggi.

Menu utamanya adalah makanan sehat kaya gizi namun rendah karbohidrat, seperti brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya.

Kelebihan dari diet ini adalah kemampuannya dalam menyeimbangkan kadar insulin dalam tubuh sehingga penderita diabetes juga bisa mencobanya.

Selain itu masih ada manfaat sehat lainnya yang bisa didapatkan lewat metode keto diet.

Sebuah studi baru-baru ini di Buck Institute for Research on Aging di Novato, California, menemukan bahwa diet ketogenik (atau “keto”) mungkin memiliki kekuatan untuk meningkatkan daya ingat.

“Diet keto memiliki asupan protein rendah sampai sedang dan hampir tidak ada karbohidrat, yang memaksa tubuh memproduksi keton, bahan bakar yang bisa ditangani otak dan organ lainnya,” kata direktur nutrisi kinerja pada Nutrisi Presisi di Scarborough, Maine, Brian St. Pierre, RD, CSCS, seperti dilansir laman Furthermore Equinox, Senin (23/10).

Sebaliknya, ada penekanan tambahan pada mengonsumsi sejumlah besar lemak sehat dan sayuran hijau.

“Makanan ini bisa membantu mengurangi beberapa penanda penyakit yang memengaruhi ingatan, seperti Alzheimer, stres oksidatif, disfungsi mitokondria dan pembengkakan,” tambah St. Pierre.

Dalam penelitian ini, tikus diberi makan sesuai dengan parameter yang disebutkan di atas, yang menghasilkan peningkatan konsentrasi asam beta-hidroksibutirat (BHB), senyawa yang diketahui bisa meningkatkan fungsi memori.

“Ada beberapa teori dan bukti menarik bahwa diet keto juga bisa bermanfaat bagi otak manusia,” tutur St. Pierre.

Tapi, cara makan yang ketat ini bukan untuk semua orang. Beberapa orang merasa hal itu menyebabkan mereka merasa lesu dan secara mental sedikit disoriented.(fny/jpnn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *