Hand Sanitizer dari Daun Sirih, Antisipasi Korona

Hand sanitizer atau bahan-bahan pembuatnya –terutama alkohol—memang sulit didapatkan. Akan tetapi, itu bukanlah pilihan utama pada barang sejenis untuk mencegah penularan virus korona.

Kepala Program Studi (Kaprodi) S-1 Farmasetika Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Strada Kediri Apt Fidi Setyawan SFarm MKes mengatakan, pilihan utamanya justru mencuci tangan dengan sabun. Itu karena sifat Corona Virus Disease (Covid)-19 yang mampu menembus jaringan lemak. “Nah, lemak itu efektif dihilangkan dengan apa? Kan dengan sabun,” katanya saat berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Kediri bersama sejumlah dosen kemarin siang.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, hal itu sudah sudah disampaikan pula oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Agar masyarakat rajin mencuci tangannya dengan air dan sabun, serta dengan cara yang benar. “Setidaknya setiap 20 menit sekali,” ucap Fidi yang juga wakil ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Kediri itu.

Cuma, lanjut Fidi, karena orang punya kecenderungan mobile alias terus bergerak dan berpindah tempat, cairan antiseptik seperti hand sanitizer menjadi diperlukan. Sebab, lebih praktis. Bisa dipakai sewaktu-waktu di mana saja. Akan tetapi, problemnya, sekarang cairan seperti itu sangat sulit didapatkan. Termasuk bahan-bahan pembuatnya sekalipun.

Laboratorium Farmasi IIK Strada sendiri –sebagai salah satu institusi kesehatan yang diperbolehkan memproduksi sendiri dalam situasi darurat seperti sekarang dan bukan untuk dijual—hanya mampu memproduksi seribu botol kemasan 30 mililiter (ml). Ini karena keterbatasan bahan yang dimiliki. “Seribu botol ini kami bagi-bagikan gratis ke rumah sakit, puskesmas, dan kantor-kantor layanan publik di sekitar Kediri,” tuturnya.

Jumlah tersebut tentu masih jauh dibanding kebutuhan masyarakat. Karena itulah, Fidi mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bahan alami yang tumbuh di sekitar. Salah satunya daun sirih. “Itu bisa dipakai untuk hand sanitizer sendiri,” ungkapnya.

Caranya, 10-12 lembar daun sirih dicuci bersih, ditiriskan, dan dipotong-potong kasar. Setelah itu, rebus segelas air bersih (200 ml) dengan panci stainless steel. “Bisa juga panci tanah. Pokoknya jangan alumunium karena akan menyebabkan oksidasi dan itu bisa menghilangkan kandungan antiseptiknya,” jelas Fidi.

Setelah mendidih, masukkan potongan daun sirih ke dalam panci dan kecilkan api sekitar 15 menit. Kemudian, matikan api dan biarkan sampai dingin. Setelah dingin, air disaring dan dimasukkan ke dalam botol spray, siap untuk digunakan. “Ini bisa bertahan dipakai dalam 2-3 hari. Setelah itu harus buat lagi,” tandasnya.

Fidi menambahkan, pencegahan yang tak kalah penting adalah dengan selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Salah satunya dengan meningkatkan imunitas tubuh. Yakni dengan berolahraga (sambil tetap menjaga kontak dengan orang lain), mengonsumsi vitamin, serta menjaga asupan gizi secara seimbang.

Mengonsumsi rebusan empon-empon seperti jahe, temulawak, kencur, dan kunir juga bisa menjadi salah satu alternatif. Begitu pula secang, kayu manis, daun kelor, juga kenikir. “Kandungan zat di dalamnya bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh,” tuturnya.

Sementara itu permintaan produk-produk kebersihan terus meningkat. Selain masker produk hand sanitizer merupakan barang yang paling diburu. Akibatnya, banyak produk pembersih tangan yang menghilang di pasaran.

Di beberapa apotek, baik di kota maupun kabupaten, stoknya nyaris kosong. Apotek-apotek itu sudah tidak lagi menjual hand sanitizer. “Sejak Presiden mengumumkan, banyak yang mencari hand sanitizer,” ujar Marwah, apoteker di salah satu apotek.

Menurutnya, terakhir stok datang pada minggu kedua. Sekali datang enam karton. Setiap karton berisi 25 botol. Sebanyak 150 hand sanitizer itu sudah laku terjual. Sekarang apotek ini memasang tanda “Maaf Hand Sanitizer kosong”.

Meski sudah dipasang papan tersebut, masih terlihat beberapa pengunjung menyakan ketersediaan hand sanitizer. Salah satunya adalah Agustina, yang datang hendak membeli hand sanitizer. “Di sini juga habis, padahal saya sudah berkeliling ke beberapa apotek,” keluhnya.

Meski julmlah permintaan meningkat, namun untuk harga hand sanitizer tidak mengalami perubahan. Marwah mengatakan, untuk harga hand sanitizer sesuai dengan perintah menteri BUMN. Di apotek ini hanya menyediakan dua produk hand sanitizer. Dijual mulai harga Rp 12 ribu hingga Rp 43 ribu.

“Meski mengalami peningkatan permintaan, belum ada batasan pembelian,” ungkap Marwah.

Marawah mengatakan, selain menggunakan hand sanitizer. Ia menganjurkan pembeli untuk menjaga kebersihan tangan tidak hanya menggunakan hand sanitizer. Namun juga dapat menggunakan sabun atau tisu basah, yang mengandung anti-bakteri.

Cara Bikin Hand Sanitizer Alami dari Daun Sirih

1) 10-12 lembar daun sirih cuci bersih, tiriskan, dan potong-potong kasar

2) Rebus segelas air bersih (200 ml) dengan panci stainless steel. Bisa juga panci tanah. Jangan panci alumunium karena akan menyebabkan oksidasi yang menghilangkan kandungan antiseptik pada daun sirih.

3) Setelah mendidih, masukkan potongan daun sirih ke dalam panci dan kecilkan api sekitar 15 menit.

4) Matikan api dan biarkan sampai dingin.

5) Setelah dingin, saring air dan masukkan ke dalam botol spray, siap untuk digunakan. Antiseptik alami ini bisa bertahan dipakai dalam 2-3 hari.

Sumber: Lab Farmasi IIK Strada Kediri

(rk/baz/die/JPR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *