Diabetesi Dalam Pandemi

dr.Siti Okti Andarisya Kepala Instalasi Rajal RSI Assyifa Sukabumi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pandemi virus korona SARS-Cov-2 telah menginfeksi jutaan orang dari berbagai kalangan diseluruh dunia. Di Indonesia kecenderungan orang yang terinfeksi virus ini pun terus mengalami peningkatan.

Bacaan Lainnya

Covid-19 dapat menyerang seluruh kalangan usia, terutama pada kelompok usia lanjut dan memiliki riwayat penyakit kronis (ko-morbid). Hal ini menjadikan kelompok usia lannjt dan ber komorbid berisiko lebih sering terkena dengan komplikasi yang lebih buruk.

Salah satu riwayat penyakit kronis yang dimaksud adalah Diabetes Melitus, atau yang biasa kita sebut dengan penyakit gula. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan keparahan infeksi Covid-19. Diabetesi yang berusia >60 tahun dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol, disertai adanya komplikasi diabetes dapat menjadi penyebab perburukan dari seseorang yang terinfeksi Covid-19.

Seorang diabetesi dapat mencegah Covid-19 dengan; sering mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah, diabetesi harus tinggal dirumah dan menjaga jarak, jika terpaksa keluar rumah harus selalu menggunakan masker kain, meneruskan konsumsi obat minum ataupun suntik, menjaga pola makan sehat dan seimbang, olahraga yang cukup, melakukan pengecekan gula darah secara teratur.

Rasa tidak enak badan (lemas dan berkeringat dingin) bisa disebabkan karena peningkatan gula darah ataupun kurangnya gula dalam darah, bila terjadi keadaan ini segera hubungi dokter untuk tindakan selanjutnya.

Mencuci tangan sangat disarankan dan harus dibiasakan. Untuk diabetesi ini adalah keharusan karena mereka memegang obat mereka, baik obat minum maupun obat yang disuntikkan. Tindakan ini sederhana namun sangat penting dalam mencegah penularan infeksi.

Jika harus keluar rumah, dianjurkan untuk menjaga jarak 1-2 meter dan menggunakan masker kain. Penggunaan masker kain tidak lebih dari 4 jam dan setelahnya bisa dicuci dengan direndam dalam air sabun. Jika ada masalah kesehatan, diabetesi dapat menghubungi dokter dengan melakukan “telekonsultasi” melalui video chat. Pengambilan obat dilakukan untuk 2 atau 3 bulan kedepan, agar terdapat ketersediaan obat dirumah.

Mengontrol kadar gula darah sangat diperlukan. Diharapkan diabetesi memiliki alat pemeriksa glukosa darah, sehingga dapat melakukan pengecekan rutin dirumah. Mengatur pola makan, disertai olahraga ringan dirumah dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi risiko infeksi penyakit lain termasuk virus corona.

Bila diabetesi merasakan gejala seperti demam, batuk, sesak napas, nyeri sendi, diare, kehilangan penciuman dan pengecap, dapat segera menghubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan saran tindakan apa yang harus dilakukan.

Begitu pula bila didapatkan hasil cek glukosa darah yang tinggi atau rendah, harap segera melakukan konsultasi darurat. Sangat baik untuk kita memiliki nomor kontak/hotline rumah sakit terdekat yang dapat dihubungi saat kondisi darurat. Mari kita saling menjaga dan memperhatikan kesehatan terutama di masa pandemi. Menerapkan PHBS, melakukan 3M, meningkatkan iman kita, agar imun terjaga dan tercipta rasa aman lahir batin. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *