Pihaknya mengaku, justru dengan keberadaan objek wisata jembatan gantung tersebut, dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga sekitar. Karena, manfaatnya sudah terasa. “Kalau dulu sebelum ada jembatan gantung, tidak ada warga yang jaualan di sini. Tetapi sekarang banyak. Bahkan, tukang ojeg yang beroperasi ke jalur ini, sebelumnya hanya ada sekitar 50 orang. Tapi sekarang, sudah sampai 100 orang lebih. Ini semua karena ada jembatan gantung,” imbuhnya.
Bila ada satu pohon yang berada di kawasan konservasi TNGGP terkena dampak dari pembangunan ini, maka pihak perusahaan langsung menebang pohon tersebut dan menggantinya dengan pohon baru. “Jika ada satu pohon yang rusak, maka kami langsung mencabutnya. Setelah itu, kita lakukan peremajaan lagi. Misalkan, satu pohon tumbang, maka kita akan tanam seribu pohon. Selain itu, sepanjang pintu masuk hingga ke lokasi jembatan gantung, kita tanam sebanyak 500 pohon jenis raksamala yang merupakan pohon endemik asli TNGGP,” pungkasnya.
(den/bam/han/nur/t)
