Ujang Membusuk di Kebun

NYALINDUNG— Setelah dua minggu menghilang, Ujang Maulana (30) warga Kampung Hejo Cokor Nyalindung ditemukan membusuk di Kebun. Kuat dugaan Ujang melakukan bunuh diri akibat depresi berat saat istri sering meminta cerai.

Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi dan olah TKP oleh kepolisian, dugaan sementara korban meninggal karena gantung diri. Dugaan tersebut, lantaran di lokasi penemuan mayat telah ditemukan seutas tali tambang berwarna biru.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan pengakuan dari kerabat korban, bahwa korban sebelum ditemukan tewas, telah berpamitan kepada keluarganya sekitar dua pekan terkhir. Katanya, ia akan pergi dan jangan dicari lagi,” ujar Kapolsek Nyalindung AKP Endah Sriwigiarti, kemarin (15/11).

Selain itu, keluarga korban juga mengungkapkan kepada polisi, bahwa korban nekad melakukan aksi gantung diri. Lantaran, depresi.

Pengakuan, dari keluarganya bahwa, korban ini mengalami depresi. Karena, istrinya sering meminta cerai. “Mungkin, karena tekanan itu, korban hingga nekad mengakhiri nyawanya.

Untuk memastikan kematian korban, saat ini keluarga korban tengah berada di RSUD Sekarwangi Cibadak untuk menyaksikan proses otopsi,” pungkasnya.

Ditempat terpisah, Humas RSUSD Sekarwangi Cibadak, Ramdansyah membenarkan, bahwa pihak rumah sakit telah memerima kiriman jenazah dari Polsek Nyalindung.

“Dari badan awalnya jenazah sudah tidak dapat dikenali. Karena sudah mengalami proses pembusukan yang diperkirakan hampir dua minggu,” jelasnya.

Meski tubuh jenazah sudah tidak dapat dikenali. Lantaran, pembusukan. Namun, pihak kepolisian telah mendapatkan barang bukti berupa sebuah telepom seluler yang ditemukan pada jasad korban. “Berkat barang bukti ini, akhirnya jasad korban bisa diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Bahkan, ada pengakuan salah seorang kerabat keluarga korban, bahwa jasad tersebut diketahui bernama Ujang Maulana yang berusia 30 tahun asal warga Kampung Hejo Cokor, Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung,” ujarnya.

Untuk mengungkap kematian korban, lanjut Ramdansyah, pihak kepolisian akan melakukan tindakan otopsi di RSUD Sekarwangi, Cibadak.

“Setelah menjalani tindakan otopsi, selanjutnya jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga yang saat ini sebagian sudah berada di rumah sakit,” imbuhnya.

Sebelumnya, Warga Desa/Kecamatan Nyalindung, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang menggantung di sebuah pohon kawasan hutan lindung, Talaga Warna, Kecamatan Nyalindung.

Penemuan sesosok mayat yang kondisinya sudah membusuk itu, kali pertama diketahui oleh warga sekitar. Lantaran, sudah sepekan terakhir warga mencium bau tidak sedap dikawasan hutan lindung Talaga Warna.

Sekertaris Camat Nyalindung, Anna Rudiana mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari warga, bahwa dikawasan Talaga Warna telah ditemukan sesosok mayat membusuk. Bahkan, disebagian tubuh mayat tersebut sudah menjadi tulang belulang serta dipenuhi belatung.

“Saat ditemukan, sesosok mayat itu tengah menggantung dengan seutas tali tambang berwarna biru. Namun, kedua kakinya sudah menyentuh tanah,” jelas Anna saat dihubungi Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (15/11).

Selain itu, saat ditemukan mayat dengan kepala yang sudah menjadi tengkorak tersebut, menggunakan sendal jepit hitam, celana jeans warna hitam, jaket parasit bolellza dan kaos abu-abu.

“Kami belum mengetahui identitasnya secara pasti. Namun, jika diteliti secara cermar, besar kemungkinan sesosok mayat itu merupakan jenis kelamin laki-laki,” paparnya.

 

(den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *