Ternyata Ini Motif Warga Ciemas Nekad Gandir di Pohon Ketapang, Polisi : Depresi Persoalan Ekonomi

EVAKUASI : Petugas gabungan saat mengevakuasi jasad MB (40) seorang warga Kampung Babakan Jati, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas yang ditemukan tewas gantung diri. (Foto : ist)

SUKABUMI — Polsek Ciemas, akhirnya mengungkap motif kasus gantung diri berinisial MB (40) seorang warga Kampung Babakan Jati, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas. Hasil dari olah TKP dan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena depresi persoalan ekonomi.

Kapolsek Ciemas, Polres Sukabumi, IPTU Azhar Sunandar kepada Radar Sukabumi mengatakan, korban diketahui gantung diri di atsa pohon dengan menggunakan tali tambang warna hijau sepanjang tiga meter di Kampung Babakan Jati, Kecamatan Ciemas. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh salah seorang warga setempat yang hendak mencari rumput di wilayah tersebut pada Rabu (11/05) sekira pukul 16.00 WIB.

Bacaan Lainnya

“Saat ditemukan, korban memakai baju kaos lengan pendek warna merah dan celana jeans panjang warna abu. Iya, korban ditemukan tergantung diatas pohon Ketapang yang berlokasi tepat di pinggiran sungai Cikalong, Desa Mekarsakti Ciemas,” kata Azhar Sunandar kepada Radar Sukabumi pada Kamis (12/05).

Ketika disinggung mengenai motif dan penyebab terkait korban nekad melakukan aksi gantung diri. Dirinya menjawab, karena korban mengambil jalan pintas gantung diri yang dimotivasi lantaran korban mengalami depresi gangguan kesehatan dan masalah ekonomi.

Dugaan kuat tersebut, didapat pihak kepolisian setelah mendapatkan informasi dari sejumlah saksi terkait rekam jejak korban sesama hidupnya yang sempat mengalami gangguan kesehatan.

“Kami peroleh informasi bahwa korban sekitar setahun lalu pernah mengalami sakit atau gangguan kesehatan. Nah, setelah sembuh dari penyakitnya, korban ini mendapatkan persoalan kembali terkait ekonomi,” tandasnya.

Untuk itu, pihak kepolisian menduga, korban telah nekad mengakhiri hidupnya yang dimotivasi mengalami depresi gangguan kesehatan dan masalah ekonomi dengan cara gantung diri. Selain itu, saat ditemukan pihak kepolisian juga tidak menemukan adanya bekas luka-luka benda senjata tajam atau benda tumpul pada jasad korban.

“Kalau hasil pemeriksaan kami bersama petugas medis tidak menemukan adanya kecurigaan pada jasad korban akibat dibunuh. Iya, memang murni gantung diri,” bebernya.

Untuk memastikan kematian korban, pihak kepolisian sempat memberikan solusi kepada pihak keluarga korban untuk dilakukan autopsi pada jasad korban.

Namun, pihak keluarga duka menolaknya dengan alasan bahwa kematian korban sebagai murni dari sebuah musibah atau takdirnya. Untuk itu, setelah dilakukan evakuasi jasad korban langsung diboyong ke rumah keluarga duka untuk dilakukan pemulasaran dan yang selanjutnya dimakamkan di TPU setempat.

“Korban sudah dimakamkan kemarin. Kematian korban juga meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak,” pungaksnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *