Sampah Warnai Keindahan Pantai Palangpang

Tumpukan sampah dari jenis ranting kayu tampak menghiasai pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas.

CIEMAS – Kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Palabuhanratu (CPUGG) merupakan kawasan wisata primadona bagi wisatawan domestik dan manca negara. Namun dibalik keindahan panorama alamnya, kawasan tersebut telah diwarnai tumpukan sampah.

Salah satunya di kawasan pantai Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Sampah dari jenis kayu telah berserakan di kawasan pantai tersebut.

Bacaan Lainnya

Camat Ciemas Ahmad Gangga Sanjaya mengatakan, sampah yang berserakan hingga ratusan meter dibibir pantai itu, merupakan hasil kiriman dari beberapa muara sungai yang berada di wilayah Kecamatan Ciemas.

“Memang setiap musim hujan, sampah berupa ranting kayu selalu terbawa arus sungai dari hulu yang pada akhirnya bermuara di pantai Palangpang,” jelas Ahmad kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, (15/1).

Pemerintah Kecamatan Ciemas sudah berupaya maksimal membersihkan ranting kayu yang berserakan di pantai Palangpang tersebut dengan pemerintah desa setempat.

“Namun, ketika dibersihkan, besoknya pantai tersebut kotor kembali oleh tumpukan sampah kayu itu. Karena, sampah itu terbawa arus sungai,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Sukabumi (PPLS) Sukabumi, Taufik Kurohman mengatakan, daerah Kabupaten Sukabumi memiliki banyak wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara.

Kendati demikian, kawasan wisata alam di Kabupaten Sukabumi bisa dijadikan sarana tempat interaksi sosial dan aktivitas serta transaksi ekonomi yang menguntungkan untuk penduduk lokal. Pasalnya, minat masyaraklat untuk mengunjungi tempat wisata di Kabupaten Sukabumi begitu besar.

“Namun setiap kawasan wisata alam harus dijaga kelestariannya dan keindahannya. Tetapi, semua itu tidak di lakukan secara maksimal oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi dan dinas terkait. Salah satunya kondisi sampah yang berserakan di pantai Palangpang Ciemas.

Ini mendandakan pemerintah tidak mampu menjaga dan mengendalikan tempat wisata yang berada di Kabupaten Sukabumi terbebas dari sampah yang ditimbulkan dari aktivitas tempat wisata tersebut,” katanya.

Sampai sejauh ini, sambung Taufik, belum ada tindakan yang sangat berarti yang di lakukan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi serta oleh pihak terkait untuk mengendalikan ancaman sampah di tempat wisata di Kabupaten Sukabumi.

“Kalau terus dibiarkan, sampah menjadi ancaman yang serius untuk semua tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. Lantaran, semua tempat wisata dapat tercemari serta akan menjadi kumuh.

Iya, bila terus di biarkan sampah tersebut tanpa penanganan, tempat wisata akan menjadi kumuh serta dengan sendirinya akan memusnahkan tempat wisata tersebut lantaran mengusir secara perlahan setiap pengunjung,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya Taufik, Pemerintah harus mulai menata semua tempat wisata di Kabupaten Sukabumi. Agar, terdorongnya perekonomian masyarakat setempat dan dapat dijadikan sumber PAD yang sangat besar oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

Maka dari itu, Pemerintah serta dinas terkait harus dapat menata, mengola dan menfaatkan semua tempat wisata di Kabupaten Sukabumi agar menjadi unggulan serta menjadi pilihan yang utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

“Agar tempat wisata di Kabupaten Sukabumi menjadi tempat wisata unggulan dan menjadi pilihan yang paling utama. Maka, tempat wisata di kabupaten harus di kelola dan diperhatikan dengan baik terutama terbebas dari sampah,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *