Rumah di Pabuaran Rusak Tertimpa Pohon

Sejumlah warga saat gotong royong memperbaiki atap dan genting rumah milik Aben (45) warga Kampung Ciasih , RT 25/5 , Desa Ciwalat , Kecamatan Pabuaran, yang rusak setelah tertimpa pohon tumbang.

PABUARAN – Nasib malang menimpa keluarga Aben (45) warga Kampung Ciasih, RT 25/5, Desa Ciwalat, Kecamatan Pabuaran. Bagaimana tidak, rumah tinggalnya rusak berat setelah tertimpa pohon tumbang. Saat ini, seluruh keluarga Aben untuk sementara waktu terpaksa mengungsi di rumah tetangganya. Lantaran, atap dan genting rumhanya rusak.

Seorang Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Pabuaran, Abdurrahman mengatakan, insiden yang terjadi sekira pukul 04.00 WIB ini, terjadi saat daerah tersebut diguyur hujan deras dan angin kencang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

“Rumah Pak Aben ini, rusak setelah diterjang angin puting beliung. Tidak lama setelah itu, pohon bambu yang berada di samping rumahnya langsung tumbang dan menimpa atap rumahnya hingga rusak,” beber Abdurrahman kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (10/1).

Setelah mengetahui kejadian tersebut, sambung Abdurahman, pemerintah setempat dan warga sekitar langsung meninjau ke lokasi kejadian untuk berupaya membantu membersihan meterial bangunan rumah korban yang rusak tertimpa pohon itu.

“Berdasarkan peninjau dilapangan, kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta. Sebab, hampir seluruh genting dan atap bangunan rumah panggung itu rusak,” ujarnya. Kini, seluruh keluarga korban telah dievakuasi oleh sementara waktu oleh pemerintah setempat ke rumah saudara terdekatnya.

“Iya, kasihan kalau misalkan keluarga korban belum dievakuasi, nanti kalau hujan pasti airnya masuk ke dalam rumahnya. Lantaran, genting dan atapnya rusak,” bebernya.

Menurut Abdurrahman, cuaca ekstrim saat ini dapat berpotensi bencana alam. Seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beling.

Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh warga, khususnya warga yang tinggal di perbukitan dan bantaran sungai, agar meningkatkan kewaspadaannya di saat musim hujan.

“Ini perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko bencana. Selain itu, bila ada warga yang mengetahui terjadinya bencana alam. Seperti longsor, banjir, puting beliung dan lainnya, agar segera melaporkannya ke pemerintah setempat untuk bisa segera mendapatkan penanganan,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *