“Jumlah siswa dan siswi cukup banyak sekitar 180 orang, sehingga kegiatan belajar mengajar gunakan sistem antri di ruangan sekolah yang masih bisa di gunakan,” ungkap Andri saat dihubungi Radar Sukabumi. Kamis, (30/3).
Andri mengaku, telah melakukan kordinasi dengan jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan, jajaran pemerintah desa bersama unsur terkait untuk melakukan upaya penanganan.
“Jadi sejak kemarin kami bersama sekolah serta masarakat sekitar melakukan upaya pembersihan meterial dari reruntuhan bangunan,” jelasnya.
“Tadi juga kami sekalian memberikan himbauan kepada pihak sekolah dan masyarakat sekitar untuk selalu berhati hati dan waspada, mengingat cuaca hingga hari ini masih terjadi hujan,” ucapnya. (Cr2/d)