Ribuan Pohon Manggis Sukabumi Gagal Panen, Penyebabnya Gampang Ditebak

SORTIR : Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi, saat menyortir buah manggis untuk diekspor ke Tiongkok di wilayah Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Petani pohon manggis yang berada di kawasan Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi terpaksa gigit jari dikarenakan gagal panen musim ini. Penyebabnya adalah faktor cuaca ekstrem yang melanda Sukabumi dan sekitarnya. Diketahui bahwa sekira puluhan hektare pohon manggis terdampak atas cuaca yang tak menentu ini.

Kepala Desa Cibolang, Pepen Supendi mengatakan, di wilayah Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh terdapat lahan seluas 50 hektare yang ditanami pohon manggis sebanyak 5000 pohon. “Namun, akibat tingginya intensitas curah hujan itu, 4500 diantaranya telah mengalami gagal panen,” kata Pepen kepada Radar Sukabumi, Selasa (15/12).

Bacaan Lainnya

Puluhan ribu pohon manggis yang mengalami gagal panen itu, terjadi lantran pohon yang memiliki nama latin Garcinia Mangostana itu, tidak berbuah akibat tingginya intensitas curah hujan. “Kalau tanaman manggis itu memang tergantung dari faktor cuaca. Mininal harus ada kemarau panjang sekitar tiga bulan. Sementara pada tahun ini kemaraunya hanya dua sampai tiga minggu. Sehingga keluar buahnya hanya sekitar 5 persen,” ujarnya.

Menurutnya, akibat cuaca yang ekstrem telah berpengaruh besar terhadap produksi manggis di wilayah tersebut, menjadi menurun. Biasanya, perhari di wilayah Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, dapat menghasilkan buah manggis sekitar 5 ton sampai 10 ton perhari. “Namun saat ini sudah dapat 500 kilogram saja, para petani sudah beruntung,” imbuhnya.

Buah manggis di wilayah Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, memiliki kualitas dan kuantitas buah yang baik. Sehingga seluruh pohon manggis yang dipanen di wilayah tersebut, langsung diekspor ke Negara Tiongkok. “Kalau panen tahun kemarin, petani di wilayah Desa Cibolang bisa melekukan eskpor ke Tiongkok sampai 10 ton perhari. Namun, kalau sekarang 10 ton itu perbulan. Jadi jelas para petani manggis di sini sangat merugi sampai ratusaan juta rupiah,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *