Ratusan Warga Gunungguruh Tinggal di ‘Gubuk Derita’

Kepala Desa Sirnaresmi, Andi Sukandi saat memberikan keterangan soal kondisi rumah Rutilahi di wilayah Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh.

GUNUNGGURUH — Program bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang diluncurkan pemerintah, nampaknya belum menyentuh masyarakat di pedesaan. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya warga tidak mampu yang tinggal di Rutilahu.

Seperti halnya di wilayah Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh terdapat 100 Kepala Keluarga (KK) lebih yang tinggal di rumah panggung yang kondisinya nyaris ambruk.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang diterima Radar Sukabumi dari Pemerintah Desa Sirnaresmi, saat ini 100 rumah lebih yang kondisinya kian memprihatinkan dan masuk pada kategori Rutilahu. Mayoritas kondisi rumah berukuran 6 x 7 meter persegi tersebut, terbuat dari anyaman bambu.

“Hasil dari pendataan petugas desa ke setiap kedusunan, di Desa Sirnaremi ini ada sekitar 100 lebih rumah yang kondisinya tidak layak ditempati. Lantaran, selain banyak gentingnya bocor dan dinding serta atapnya banyak yang terkelupas akibat dimakan usia. Saya berharap mereka ini bisa diperhatikan pemerintah pusat maupun daerah,” kata Kepala Desa Sinresmi, Andi Sukandi kepada Radar Sukabumi,  (16/1).

Pemerintah Desa Sinaresmi, sambung Andi, sudah berulang kali mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk program Rutilahu itu. Namun hingga saat ini, bantuan Rutilahu tersebut belum juga ada tanggapan.

“Dalam setahunnya, Desa Sirnaresmi hanya mendapatkan bantuan Rutilahu dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi sebanyak dua sampai tiga unit saja. Sementara jumlah yang membutuhkan bantuan Rutilahu sangat banyak. Bahkan, sampai ratusan,” imbuhnya.

Menurut Andi, kebanyakan kondisi rumah warga yang masuk dalam kategori Rutilahu ini berukuran 6 x 7 meter. Kondisi bangunannya, selain banyak genting yang bocor dan dinding serta atap yang terbuat dari anyaman bambu, juga banyak yang terkelupas akibat dimakan usia. “Sehingga ketika hujan deras dan angin kencang, dikhawatirkan ambruk,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *