PPNSI Kritisi Capaian Pemerintah di Sektor Pertanian dan Kelautan

drh Slamet
Ketua umum Perhimpunan Petani dan Nelayan seluruh Indonesia (PPNSI) drh Slamet

Ia mencontohkan bahwa harga ikan tongkol local juga jauh lebih mahal ketimbang ikan tongkol impor, menurut data yang diperoleh dari harga.web.id komoditas ikan tongkol perkilogramnya mencapai 34.000 hingga 35.000 rupiah per kilogramnya sedangkan untuk ikan impor hanya berada di kisaran 22.000 rupiah per kg. hal itu terjadi karena untuk mentangkan ikan tongkol dari pusat-pusat penghasil ikan masih berbiaya mahal karena terkendala infrastruktur logistic.

Pemerintah punya PR besar terkait infrastruktur logistic khususnya infrastruktur logistic kemaritiman. Jangan sampai Visi Kedaulatan pangan dan visi maritime pemerintah hanya tinggal jargon semata.

Bacaan Lainnya

Begitupun juga dengan impor garam tahun 2021 pemerintah berencana melakukam impor garam sebesar 3,07 juta ton yang sampai pada semester pertama tahun ini sudah trealisasi kurang lebih 35,1 persen atau 1,08 juta ton.

Jika tidak ada upaya pemerintah untuk mengurangi impor dengan memanfaatkan produksi perikanan dan garam local maka akan sulit untuk mengubah keunggulan komparatif sektor perikanan menjadi keunggulan kompetitif yang dapat memberikan dampak sebesar-besarnya bagi kemajuan petani dan nelayan di Indonesia.

Terakhir kehadiran PPNSI akan terus bersinergi dengan berbagai stakeholder untuk membantu pemberdayaan para petani dan nelayan dalam mengembangkan usahanya menuju korporasi petani sekaligus memberikan advokasi kepada mereka untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan social bagi seluruh masyarakat. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *