SUKABUMI – Sebuah perahu nelayan hancur dan terdampar di Pantai Bagal Batre atau Muara Cikodohel, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Dugaan penyebabnya adalah hantaman gelombang pasang.
Perahu nelayan jenis longland itu bernama KM Citra Bahari 1 milik warga Tangerang, Banten, bernama Day Salanwi. Perahu tersebut terdampar dan diketahui oleh warga serta nelayan sekitar pada Senin (19/6) sekira pukul 08.00 WIB.
Kasatpolairud Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, pemilik mengalami kerugian materi.
“Dari hasil pengecekan di lapangan, kondisi perahu rusak. Kerugian ditaksir mencapai Rp300 jutaan,” kata Tenda, Selasa (20/6).
KM Citra Bahari 1 itu masih di Pantai Bagal Batre. Sementara peralatannya telah dilakukan evakuasi bersama masyarakat dan nelayan sekitar. Adanya peristiwa itu, Tenda mengimbau kepada para nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut di saat cuaca sedang tidak bersahabat.
“Hal itu untuk mengantisipasi adanya laka laut ataupun hal yang tidak diinginkan terjadi pada para nelayan. Akhir-akhir ini cuaca diguyur hujan, angin juga cukup kencang,” jelasnya.
Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jk menambahkan, kondisi perahu nelayan sebelum terdampar sempat mengalami mogok mesin akibat rusak pada bagian gear box. Hal itu sudah terjadi sejak tiga hari lalu atau tepatnya, Minggu, 18 Juni 2023 sekira pukul 16.00 WIB.
Para nelayan yang sedang melaut saat itu langsung melakukan pertolongan dengan mengevakuasi barang dan nelayannya menggunakan perabu fiber. Sebab, KM Citra Bahari 1 tampak akan karam dan hanya terlihat sebagian. Diduga karena mengalami kebocoran pada badan perahu.
Namun, kata dia lagi, keesokan harinya, Senin (19/6), perahu sudah terdampar di Pantai Bagal Batre yang berbatasan antara Pantai Ujunggenteng dan Pantai Desa Cikangkung.
“Jadi awalnya memang mogok selama tiga hari, kemudian terdampar di muara. Kondisinya bukan rusak lagi, badan perahu sebagian besar hancur. Juga mesinnya hilang,” kata Asep JK. (ndi)