Penipuan Via Telpon Marak di Jampangtengah

Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin
Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin saat memimpin rapat koordinasi sambil menyampaikan edukasi soal maraknya kasus dugaan penipuan melalui telepon.

SUKABUMI – Kasus penipuan via telpon sedang marak terjadi di wilayah Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Merespons hal tersebut, Polsek Jampangtengah mengimbau kepada warga masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya.

Kapolsek Jampangtengah AKP Usep Nurdin kepada Radar Sukabumi mengungkapkan, tidak sedikit warga yang datang ke Mapolsek Jampangtengah untuk melaporkan kasus dugaan penipuan via telepon selulernya.

Bacaan Lainnya

“Bahkan, ada yang datang ibu-ibu, usianya tua. Dia kerjanya sebagai buruh tani. Dari hasil penghasilan taninya itu, uangnya di transfer karena anaknya kecelakaan. Padahal modus, saya sangat terharu dan sedih melihat ibu itu menangis. Masih agak mending kalau uang ratusan ribu, yang di transfer. Ini, Rp6 juta terhadap pelaku si penipu itu,” kata Usep kepada Radar Sukabumi pada Minggu (09/01).

Menurut Usep, kebanyakan modus penipuan via telepon berdalih ada anggota keluarga yang mengalami kecelakaan atau terkena razia tilang. “Ujung-ujungnya minta ditransfer, baik ke rekening ataupun aplikasi dana dan lain sebagainya,” ujarnya.

Untuk itu, jika ada kasus tersebut pihaknya menyarankan agar jangan langsung percaya begitu saja. Usep menyarankan untuk melakukan cross check terlebih dahulu terkait modus yang didalihkan.

“Lebih baik segera menghubungi Mapolsek dengan membawa nomor handphone yang masih aktif untuk di chek posh keberadaan pelaku,” tandasnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya juga meminta kerjasamanya kepada seluruh kepala desa dan Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah hukum Polsek Jampangtengah agar turut serta mensosialisasikan terhadap warga.

“Saya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya begitu saja dengan modus-modus penipuan. Dicek dan ricek kembalu bila ada yang mengabari anaknya ditangkap polisi, atau kecelakaan atau lainnya. Jangan langsung panik,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *