Harga Minyak Curah di Sukabumi Tak Kunjung Turun

pedagang
Salah seorang pedagang di Toko Venus Jalan RH Didi Sukardi saat memperlihatkan minyak curah yang mengalami pembengkakan harga setiap harinya.

SUKABUMI — Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, menyebutkan harga minyak curah hingga saat ini belum mengalami penurunan. Hal itu, terjadi akibat harga bahan baku merangkak naik sehingga berdampak terhadap harga penjualan.

Kasi Pengawasan Barang (Diskumindag) Kota Sukabumi, Moh Rifki mengatakan, sudah hampir satu bulan ini harga minyak curah seharga Rp19.000 perkilogram.

Bacaan Lainnya

Padahal, harga normalnya hanya Rp14.000 perkilogram. “Ya, hingga saat ini harga minyak goreng curah ini belum mengalami penurunan.

Karena memang bahan bakunya juga meningkat sehingga berdampak terhadap meningkatnya harga jual,” kata Rifki kepada Radar Sukabumi, Minggu (9/1).

Tak dipungkiri, lanjut Rifki, peningkatan harga minya curah ini sangat dirasakan masyarakat khususnya para pedagang gorengan dan olahan lainnya.

Sehingga, pada pedagang ini banyak yang mengantisipasinya dengan mengurangi ukuran agar sesuai dengan harga jual.

“Karena kalau menikan harga gorengan untuk sementara tidak mungkin dilakukan, sehingga para pedagang banyak mengantisipasi dengan mengurangi ukuran,” ujarnya.

Menyikapi tingginya harga minyak curah ini, sambung Rifki, pemerintah tidak hanya berdiam diri namun berupaya membantu meringankan beban masyarakat salah satunya dengan menyelenggarakan operasi pasar murah minyak goreng dengan harga normal.

“Pemerintah Kota Sukabumi mendapatkan kuota sebanyak 5.000 sampai 7.200 liter minyak goreng dengan harga Rp14.000 perliternya. Pada minggu ini, juga rencananya akan diselenggarakan operasi pasar murah nanti lokasinya di informasikan,” ungkapnya.

Ditanya soal antisipasi penimbunan, Rifki menerangkan, penimbunan kemungkinan besar terjadi ketika jumlah pasokan berkurang dan harga mengalami penurunan.

“Jika kondisi harga tengah naik seperti saat ini kami rasa tidak akan ada penimbunan karena ketika harga jatuh jelas akan mengalami kerugian,” terangnya.

Rifki mengulas, harga bahan poko penting (Bapokting) lainnya hingga saat ini masih aman. Misanya saja, Beras Ciherang Cianjur l Rp. 11.500, Beras Ciherang Cianjur ll Rp10.000, Beras Ciherang Sukabumi Rp. 9400, Beras Premium kelas I Rp.12.000 dan medium terendah Rp. 8000 perkilogram. “Kami akan terus melakukan pemantauan baik harga maupun sapokan barang. Dan sejauh ini pasokan aman,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *