Pemkab Sukabumi Pasang Target 2023 harus Zero Stunting, Iyos : Kami Miliki Inovasi

stunting
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri Mengatakan menjelaskan secara virtual terkait capaian pemkab Sukabumi dalam penanggulangan stunting kepada Pemprov Jabar Selasa (24/8/2021).(foto: Facebook Pemkab)

SUKABUMI Pemkab Sukabumi menargetkan zero stunting pada tahun 2023, Target tersebut sangat masuk akal. Pasalnya, berdasarkan data yang di terima hingga Desember 2020 Angka menurun drastis jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Diketahui prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 6,91 persen.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri Mengatakan menjelaskan secara virtual terkait capaian pemkab Sukabumi dalam penanggulangan stunting kepada Pemprov Jabar Selasa (24/8/2021). Pemaparan tersebut berkaitan dengan penilaian kinerja daerah dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasai Provinsi Jawa Barat tahun 2021.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan data Riskesdas di 2018, prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 41,35 persen. Jumlah tersebut terus menurun sampai di angka 6,91 persen, ujarnya.

Atas penurunan tersebut, Iyos menargetkan zero stunting di tahun 2023. Hal itu tentu saja dengan berbagai upaya yang melibatkan multi sektoral. “Kami menargetkan zero stunting di 2023. Makanya, stunting menjadi prioritas penanganan Kabupaten Sukabumi. Tentu saja dengan melibatkan semua komponen,” ucapnya.

Bahkan, Kabupaten Sukabumi memiliki inovasi penanggulangan stunting melalui beras nutrizinc. Beras tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Balitbang Kementerian Pertanian yang memiliki nutrisi sangat baik. “Beras ini kami berikan kepada anak-anak stunting. Hasilnya, sudah ada yang mengalami perbaikan gizi dari buruk ke baik dengan memakan beras nutrizinc ini,” ucapnya.

Beras yang awalnya ditanam di lahan seluas 50 hektare ini terus dikembangkan. Apalagi dengan adanya hasil yang baik dari beras tersebut dalam percepatan penurunan stunting.

“Dari 50 hektare, sekarang terus pengembangan lagi. Kami ingin Kabupaten Sukabumi zero stunting. Komitmen ini yang terus dipegang teguh dan dilaksanakan bersama,” ungkapnya.

Ditempat terpisah, Sekda Jabar, Setiawan Wangsa atmaja, penanganan stunting sudah seharusnya melalui pendekatan multi sektor dan stakholder. Apalagi stunting bisa berdampak terhadap pembangunan sumberdaya manusia. “Ancaman stunting bisa memengaruhi ekonomi negara. Makanya, perlu strategi percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *