CIKOLE — Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting atau gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis. Salah satu upayanya yakni gerakan minum tablet tambah darah.
Rencananya gerakan ini dilakukan di 140 sekolah untuk remaja putri usia 12 sampai dengan 18 tahun. Di mana konsumsi tablet tambah darah setiap hari Senin.
” Anak remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah agar Sukabumi makin sehat dikarenakan remaja berperan aktif dalam penurunan stunting,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi di Lapang Merdeka, Senin (30/5).
Stunting kata Fahmi, adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronis yang jadi isu utama. Itulah sebabnya pemerintah berkolabaorasi baik pemda, TNI, dan Polri termasuk swasta dan media bersama-ama menekan angka stunting.
” Tablet tambah darah ini, bagian kita ingin melahirkan generasi-generasi remaja-remaja putri yang terbaik, sehingga nanti mereka menikah, maka dengan gizi yang cukup dengan kondisi yang baik, maka mereka akan melahirkan keturunan yang baik pula,” bebernya.
Fahmi menjelaskan, upaya percepatan penurunan angka stunting ini selaras dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemerintah akan lebih serius dalam penanganan stunting ini.
” Di tahun 2022 ini kita berupaya menargetkan angka stunting 9 persen, karena Kota Sukabumi ini menjadi salah kota yang difokuskan oleh pemerintah Jawa Barat,” tegasnya.
Fahmi menegaskan, pencegahan stunting ini harus terpusat dari hulunya terlebih dahulu, walaupun sampai sejauh ini pemerintah mengklaim tidak ada penambahan stunting di Kota Sukabumi.
“Secara penangannnya harus dari hulu ke hilir, anak-anak remaja inilah dari hukunya, supaya bisa menurunkan angka yang saat ini menginjak diangkat 14 persen, targetkan kita di tahun ini sudah jelas,” pungkasnya. (cr1)