Kecamatan Purabaya Unggulkan Padi dan Palawija Mendongkrak Ekonomi di Tengah Pandemi

Camat Purabaya Nunung Nurhayati
Camat Purabaya Nunung Nurhayati saat meninjau lokasi pertanian di wilayahya di masa pandemi Covid-19.

“Iya, selain hasilnya bagus, beras di sini juga hasilnya cukup melimpah setiap panen rayanya,” ujarnya.

Di wilayah yang tengah dipimpinnya itu, kini telah memiliki tujuh desa. Yaitu, Desa Cimerang, Purabaya, Neglasari, Pagelaran, Cicukang, Margaluyu dan Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya. Seluruh warga di wilayah tersebut hampir 70 persen kesehariannya berprofesi sebagai petani.

Bacaan Lainnya

“Pertanian kalau musim kemarin Alhamdulillah hasilnya cukup banyak. Tetapi kalau musim sekarang banyak lahan pesawahan yang terkena serangan hama tikus. Namun, semua itu sudah bisa kita atasi setelah kami melakukan komunikasi dengan pimpinan daerah. Iya, waktu itu Pak Bupati Sukabumi langsung mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan pemberantasan hama tikus yang menyerang lahan pesawahan warga di wilayah Kecamatan Purabaya,” tandasnya.

Selain tanaman padi, ujar Nunung, warga Kecamatan Purabaya juga kerap menanam tanaman palawija. Seperti singkong, jagung dan lainnya. Seluruh hasil panen raya di wilayah Kecamatan Purabaya, baik pertanian padi maupun palawija, selain dipasarkan di wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi, para petani juga tidak jarang memasarkan hasil pertaniannya hingga keluar daerah.

“Apalagi beras di wilayah Kecamatan Purabaya ini, memang bagus dan pasokan padinya cukup banyak. Sehingga kalau musim panen raya pasti di jual ke Cianjur dan luar daerah lainnya,” timpalnya.

Pihaknya menambahkan, kedepannya pemerintah Kecamatan Purabaya berencana akan berusaha membuka kawasan agrowisata di wilayah yang tengah dipimpinnya itu. Terlebih lagi, saat ini warga Kecamatan Purabaya tengah mengembangkan tanaman jeruk lemon di wilayah Margaluyu Cibening.

“Nanti kedepannya bisa dijadikan sebagai agrowisata. Apalagi yang di wilayah Pagelaran terdapat tanaman alpukat, pisang raja dan duren. Nah, ini bisa dijadikan kawasan agrowisata,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *