SUKABUMI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi, sangat mengapresiasi perihal kinerja pemerintah Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja yang dijadikan sebagai pilot project Kementrian Desa Republik Indonesia, (Kemndes RI) untuk pengembangan program Sistem Ketahanan Pangan Lokal (Sitangkal).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi, Gun Gun Gunardi kepada Radar Sukabumi menjelaskan, pihaknya sengaja datang ke lokasi Gedung Lumbung Pangan Kampung Babakan Limbangan, RT 04/RW 21, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja pada beberapa waktu lalu, untuk melihat program pengembangan Sitangkal dan simple desa di Desa Sukaraja.
“Kami dampingi petugas Kemendes RI ke lumbung pangan Desa Sukaraja untuk pengembangan program Sitangkal,” kata Gun Gun Gunardi kepada Radar Sukabumi belum lama ini.
Menurut Gun Gun, program tersebut merupakan pengembangan dari program ketahanan pangan yang berasal dari dana desa dan pengembangan Sitangkal ini dilakukan dimana ketahanan pangan yang berasal dari prodak lokal berkatian dengan produksi-produksi rumahan menjadi prodak yang bisa dipasarkan dan prosesnya melalui aplikasi tersebut.
“Jadi di Kabupaten Sukabumi ini menjadi salah satu daerah yang dijadikan sebagai pilot project, tepatnya di Desa Sukaraja. Iya, waktu kita tanyakan ke Kemendes saat itu, ternyata baru ada tiga desa di Indonesia yang menjadi pilot project. Salah satunya di Desa Sukaraja ini,” ujarnya.
Untuk itu, DPMD Kabupaten Sukabumi akan terus mendorong bahwa anggaran desa ini harus jadi lebih produktif dan efisien dengan menggunakan berbasis tekhologi. Seperti halnya di Desa Sukaraja, dirinya melihat kolaborasinya sudah jelas terintergasi mulai dari prodak UMKM dan UKM dan kerjasama dengan Telkom.
“Iya, apalagi Telkom itu merupakan salah satu provider yang memiliki jaringan luas dan ini menjadi salah satu provider yang dijadikan kerjasama dengan desa-desa. Untuk itu, ini akan kita tindak lanjuti dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Sukabumi,” paparnya.
Pihaknya menambahkan, DPMD Kabupaten Sukabumi akan berupaya maksimal berkaitan dengan pelaksanaan urusan pemerintahan desa dengan cara mengembangkan daerah blank spot yang merupakan suatu titik lokasi yang belum mendapatkan jaringan telekomunikasi atau daerah yang belum tercover oleh menara telekomuikasi dan perangkatnya Base Transceiver Station (BTS).
“Ini kami lakukan menciptakan desa digital di Kabupaten Sukabumi. Iya, sehingga basis tekhnologi informasi itu menjadi sebuah kebutuhan di masyarakat untuk mempermudah pelayanan. Makanya, dana desa yang menjadi prioritas dalam penggunaannya itu harus dijadikan kemudahan untuk pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Den)
